Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Trauma Kasus Kematian Mahasiswa Unnes, Keluarga Tolak Kompolnas Datang Bersama Polisi
Kasus kematian Iko Unnes penuh kejanggalan. Keluarga menolak Kompolnas karena trauma makin dalam saat polisi datang.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), sedang menjadi sorotan publik.
Hal ini karena sejumlah kejanggalan yang menyelimuti peristiwa tersebut.
Iko Juliant Junior meninggal dunia di Jalan Veteran, Semarang pada Minggu, 31 Agustus 2025, pukul 03.05 WIB.
Iko tewas akibat kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor bersama temannya, Ilham. Mereka disebut menabrak motor lain dari belakang.
RSUP Kariadi menemukan luka di tubuh Iko yang diduga berasal dari benda tumpul, berbentuk lingkaran merah di bagian kiri tubuh.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan organ vital seperti jantung, ginjal, dan usus besar dalam kondisi baik. Hanya limpa yang rusak parah.
Kedatangan Kompolnas bersama polisi ke rumah duka tanpa pemberitahuan memicu ketakutan dan trauma keluarga.
Penolakan tersebut dilakukan karena kompolnas hadir dengan polisi. Dan kedatangan mereka juga tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Justru kehadiran kompolnas dengan polisi membuat keluarga kembali diliputi ketakutan dan mengungkap lagi trauma.
Ya, mau tak mau, Kompolnas balik kanan karena pihak keluarga yang memilih tak mau menerima mereka
Bangkitkan Trauma
Ya, keluarga Iko memilih untuk tidak menemui rombongan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI.
Rombongan Kompolnas RI datang bersama polisi ke rumah orang tua Iko pada Selasa, 16 September 2025.
Kedatangan rombongan Kompolnas dan polisi yang secara tiba-tiba tanpa komunikasi dengan tim hukum korban membuat keluarga Iko cemas, takut, dan kembali trauma.
"Ngawur Kompolnas, datang langsung ke rumah Iko dengan rombongan polisi berseragam tanpa komunikasi," kata kuasa hukum korban, Naufal Sebastian, Rabu (24/9/2025).
Sumber: Tribun Pekanbaru
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Survei Terbaru Sebut Mayoritas Publik Nilai Koruptor Terlibat Kerusuhan Demo Agustus 2025 |
---|
Median Rilis Hasil Survei Terbaru Persepsi Publik terhadap Demo Agustus-September 2025 |
---|
6 Lembaga HAM Selidiki Kerusuhan Demo Cari Aktor Intelektual hingga Penangkapan oleh Aparat |
---|
Ketua Komnas HAM: 10 Orang Tewas, 2 Masih Hilang dalam Demonstrasi Agustus–September 2025 |
---|
Soal Penyitaan Buku Anarkisme dari Tersangka Demo Ricuh, Ini Penjelasan Mabes Polri |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.