Jumat, 3 Oktober 2025

Pengakuan Santri Ikut Ngecor Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Tim SAR: Ada Kegagalan Konstruksi

Santri Ponpes Al Khoziny mengaku membantu proses pengecoran di bangunan yang ambruk pada Senin (29/9/2025).

Editor: Nuryanti
Istimewa via TribunJatim.com
PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Santri Ponpes Al Khoziny mengaku membantu proses pengecoran di bangunan yang ambruk pada Senin (29/9/2025). 

"Saat posisi gravity of center yang ada di posisi tengah ini menutup akses, maka akses di sebelah tertutup sama sekali karena sudah sama-sama flat dengan lantai dasar," bebernya.

Kondisi itu membuat akses ke sisi lainnya hanya bisa dijangkau dengan interaksi suara atau verbal.

Selain itu, flexible search cam dapat dimasukkan ke celah kecil yang berada di himpitan kolom tiang utama.

Emi menjelaskan, saat ini kontruksi yang berada di kolom tengah posisinya hampir berbentuk u-shape.

"Kalau melihat konstruksi dari sebuah bangunan secara standarnya adalah apabila dia mengalami kegagalan konstruksi, harusnya dia patah."

"Bukan melengkung atau artinya kalau kita melihat ini adalah elastisitasnya sangat tinggi," papar Emi.

Tim SAR menyimpulkan, ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny karena ketidakmampuan menahan beban secara keseluruhan dari standarnya.

"Dari bukti ini maka kemampuan untuk menahan beban secara keseluruhan tidak sesuai dengan beban yang ada di sana."

"Akibatnya adalah maka tercipta void ruang celah-celah sempit yang ada di dalam yang kesulitan untuk kita bisa akses," jelasnya.

Terpisah, Pakar Teknik Sipil ITS, Muji Himawan menerangkan, bangunan yang ambruk itu terhubung ke bangunan sekitarnya.

Baca juga: Kisah Alfatih Santri Ponpes Al Khoziny, Selamat setelah 3 Hari Tertimbun, Atap Seng Lindungi Dia

Semua elemen struktur dinyatakan hancur, mulai dari beton, pelat, hingga balok.

Kondisi ini menyulitkan petugas melakukan proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun di dalam puing-puing.

“Jadi ada sebagian elemen-elemen struktur yang mencantol, berhubungan, join, konek dengan beberapa gedung di sebelahnya,” kata Muji, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Akan tetapi, Himawan tidak menyebut pasti terkait bangunan apa saja yang terhubung dengan titik Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di sekitar lokasi tersebut, terdapat asrama dan ruang belajar santri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved