192 Siswa SMP di Salatiga Sakit Usai Santap MBG Sepulang Kemah, Awalnya Dikira Kelelahan

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 192 siswa SMP di Salatiga, Jawa Tengah, menderita sakit setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sepulang berkemah.

Mereka absen atau izin tidak masuk sekolah karena gejala muntah, diare, sakit perut, dan tubuh lemas.

Sebelum mengalami gejala itu, para siswa mengikuti kemah selama tiga hari di kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah mulai Rabu (1/10/2025) hingga Jumat (3/10/2025).

Lalu, mereka mengonsumsi makanan dari MBG.

Anak-anak lebih rentan terkena gejala keracunan, karena sistem pencernaan anak belum sempurna, sehingga lebih mudah mengalami gangguan akibat kontaminasi.

Sehingga, gejala seperti muntah, diare, dan lemas bisa muncul lebih cepat dan lebih parah dibandingkan orang dewasa.

Bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria bisa menyebabkan muntah, diare, dan demam. Setelah kegiatan fisik seperti berkemah, tubuh anak-anak cenderung kelelahan dan sistem imun melemah. 

Kelelahan terjadi karena kondisi fisik dan mental menurun setelah mengikuti kegiatan luar ruangan yang intens.

Ini merupakan respons tubuh terhadap aktivitas fisik berlebih, kurang tidur, paparan cuaca ekstrem, dan perubahan pola makan. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap kontaminan dalam makanan.

Salah satu di antara anak yang mengalami gejala keracunan adalah Deswita, warga Tingkir, Salatiga.

Lintang Adhi Prasetyo, kakaknya mengungkapkan kondisi adiknya yang kini terbaring lemah di rumah sakit.

Kata dia, Deswita mengalami muntah-muntah dan diare tidak berkenti setelah mengonsumsi menu MBG.

"Kalau adik saya sudah merasa badannya tidak enak itu dari pulang kemah, pada hari Jumat. Sejak semalam (Minggu malam—Red) masuk rumah sakit,” kata Lintang kepada Tribun Jateng.

Awalnya, Lintang dan keluarganya mengira, Deswita hanya kelelahan sepulang berkemah.

Akan tetapi ternyata gejala berlanjut, mulai muntah, sakit perut, mencret, dan tubuh melemah.