Rabu, 8 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

192 Siswa SMP di Salatiga Sakit Usai Santap MBG Sepulang Kemah, Awalnya Dikira Kelelahan

192 siswa Salatiga alami muntah dan diare usai kemah. Dugaan keracunan makanan MBG picu penyelidikan Dinas Kesehatan.

Editor: Glery Lazuardi
Instagram @insta_kendal
MBG - Seorang siswa SMPN 8 Salatiga terbaring lemah di ruang perawatan, didampingi keluarga, usai mengalami gejala muntah dan diare setelah mengonsumsi makanan MBG sepulang kemah Gunungpati. 

Yang membuat  Lintang makin curiga, pada Senin pagi, saat dia menjaga adiknya di ruang perawatan, datang pasien baru, siswi kelas 7 dari sekolah yang sama.

Para siswi itu juga datang dengan gejala serupa.

Pasien tersebut sebelumnya sempat dirawat tempat lain, tetapi kemudian dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar karena kondisi tak kunjung membaik.

Hingga kini, belum ada kesimpulan resmi dari pihak berwenang soal penyebab sakit massal tersebut.

Namun dari keterangan Lintang dan orang tua lain, dugaan mereka tertuju pada makanan dari program MBG, yang diberikan kepada para siswa pada hari terakhir kemah.

Dugaan itu semakin menguat setelah muncul informasi bahwa makanan MBG sempat dibawa pulang oleh beberapa siswa.  

Dari informasi yang Lintang dapat, terdapat makanan dari MBG yang dimakan oleh kakak seorang murid di rumah dan kakaknya ikut mengalami gejala keracunan.

Sekolah Sepi

Sementara itu, 192 siswa SMPN 8 Salatiga absen dari proses pembelajaran, Senin kemarin.

Walhasil, suasana sekolah di Jalan Argotunggal, Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, jauh lebih sepi dari biasanya.

Sebagian kursi di ruang-ruang kelas kosong tak berpenghuni, dan suasana tampak lebih lengang. 

Ketidakhadiran massal ini sontak mengundang tanda tanya.

Dari penelusuran pihak sekolah, sebagian murid yang absen adalah peserta kegiatan perkemahan yang berlangsung di kawasan Gunungpati, Kota Semarang, sejak Rabu hingga Jumat (1-3/10/2025).

Kegiatan itu diikuti oleh 529 siswa kelas 7 dan 8.

Kepala SMPN 8 Salatiga, Yohana Natallina Sari menjelaskan, gejala yang dialami para siswa bervariasi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved