Mushola Ambruk di Sidoarjo
'Tradisi Pengecoran' Ikut Berperan dalam Ambruknya Bangunan Ponpes Sidoarjo yang Tewaskan 66 Orang?
Istilah "Tradisi Pengecoran" mengemuka di tengah musibah ambruknya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Anak-anak di musala sedang salat Asar, tiba-tiba bangunannya ambruk,” ujar Rizki saat ditemui di Rumah Sakit Siti Hajar, Sidoarjo, pada Senin malam.
Akibatnya, Rizki mengalami luka robek di bagian dagu.
Sementara itu, dilansir dari sejumlah sumber, santri-santri diminta membantu mengecor atau membangun fasilitas pesantren sebagai bentuk hukuman.
Hukuman itu diberikan jika santri tidak mengikuti kegiatan ponpes.
Update korban
Tim SAR Gabungan kembali menemukan dua korban baru dalam proses evakuasi reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin malam, 6 Oktober 2025.
Dengan demkian, jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 66 orang, termasuk tujuh bagian tubuh yang berhasil dievakuasi dari lokasi.
Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer, mengatakan, total korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi mencapai 13 orang.
"Dua korban terakhir berhasil dievakuasi dari sektor A3 dan A2, di area belakang gedung pondok, dengan rentang waktu antara pukul 18.18 WIB hingga 21.03 WIB,” kata Emi.
Kronologi kejadian
Bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo ambruk pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar.
Musala empat lantai itu runtuh setelah proses pengecoran lantai tiga yang dilakukan sejak pagi hari.
Berikut kronologi lengkapnya:
Senin, 29 September 2025 – Pagi hingga Siang
- Pengecoran lantai tiga musala dilakukan sejak pagi dan selesai sekitar pukul 12.00 WIB.
- Bangunan musala tersebut masih dalam tahap pembangunan dan renovasi, dengan struktur atap berupa cor semen datar, bukan genteng.
Pukul 15.00–15.35 WIB – Saat Salat Ashar
- Ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di lantai dua musala.
- Beberapa santri merasakan goyangan pada struktur bangunan, lalu terdengar suara gemuruh seperti gempa bumi.
- Bangunan tiba-tiba ambruk, dimulai dari bagian ujung musala yang runtuh dan merembet ke seluruh struktur.
- Setelah kejadian, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan bergerak melakukan evakuasi.
- Upaya penyelamatan dilakukan secara manual karena masih terdengar suara santri minta tolong dari bawah reruntuhan, sehingga alat berat tidak langsung digunakan.
tradisi pengecoran
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Jawa Timur
Korban Meninggal
Mushola Ambruk di Sidoarjo
santri
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Kualitas Pengecoran Buruk 65 Santri Tewas, Harus Ada Konsekuensi Hukum Pengelola Ponpes Al Khoziny |
---|
6 Body Part Ditemukan Hingga Hari ke-8 Pencarian Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
---|
Cerita Abdul Aziz, Tim Damkar di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Bertaruh Nyawa demi Tolong Korban |
---|
Kisah Saiful Rosi Abdillah Santri Ponpes Al Khoziny, 3 Hari Bertahan Hidup di Reruntuhan |
---|
17 Korban Meninggal Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.