Selasa, 7 Oktober 2025

Bentuk Tim Internal Usai Isu Pencemaran, PT Abadi Ogan Cemerlang Tegaskan Jaga Kelestarian Alam

Site Manager PT AOC, Muhammad, memastikan pihaknya telah membentuk tim internal bersama pemangku kepentingan untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
Istimewa
SAMPEL AIR SUNGAI - Pengambilan sampel air Sungai Wal di OKU Sumatera Selatan untuk memeriksa tingkat pencemaran air sungai menyusul munculnya pencemaran air di wilayah itu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Di tengah isu muncul tudingan pencemaran Sungai Wal, PT Abadi Ogan Cemerlang Ogan Komering Ulu (AOC OKU) Sumatera Selatan menegaskan komitmennya menjaga kelestarian lingkungan.

Site Manager PT AOC, Muhammad, memastikan pihaknya telah membentuk tim internal bersama pemangku kepentingan untuk menindaklanjuti hal tersebut.

”Hasil pemantauan kualitas air pada Sungai Wal menunjukkan seluruh parameter masih berada dalam ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Adapun aliran yang diduga menjadi sumber pencemaran berasal dari Sungai Lempaung yang bermuara ke Sungai Wal,” jelas Muhammad, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: CK dan Balai Besar Penelitian Pertanian Binuang Aplikasikan Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan

Sungai Wal dan Sungai Lempaung berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.

Belakangan ini diberitakan sungai itu tercemar.

Pada 21 Juli 2025, dilakukan pengecekan dan pengambilan sampel air Sungai Lempaung dan Sungai Wal bersama Tim DLH OKU, perwakilan kecamatan, tujuh desa, masyarakat Gunung Kuripan, unsur Tripika, serta tim AOC.

Pengamatan dilakukan di sembilan titik yang dibagi menjadi tiga segmen: Segmen 1 (Hilir PT AOC/Hulu Sungai Wal), Segmen 2 (Tengah Sungai Wal/PT MHP), dan Segmen 3 (Segmen Hilir).

Hasil lapangan menunjukkan keberadaan perkebunan HTI yang sedang melakukan kegiatan clearing di Segmen 2, perkebunan kelapa sawit milik masyarakat, serta adanya sungai purba dan endapan pasir besi di Desa Merbau yang turut memengaruhi kondisi air. 

Untuk parameter kualitas air, pH masih sesuai baku mutu dengan rentang nilai 6,1–7,3. 

Penurunan pH di Segmen 3 dipicu pembusukan organik atau endapan alami. 

Sulfat juga masih dalam ambang batas, meski ada kenaikan di titik hilir. Kandungan nitrat cenderung rendah–sedang, dipengaruhi penggunaan pupuk nitrogen dan limbah domestik. 

Total Suspended Solids (TSS) masih sesuai baku mutu, namun meningkat di Segmen 2 akibat kegiatan clearing. Total Dissolved Solids (TDS) berada di rentang 70–90 mg/L dan aman. 

Baca juga: Pertamina Patra Niaga: BBM Ramah Lingkungan Tetap Sesuai Standar Pemerintah

Sementara itu, kandungan fosfat di beberapa titik melebihi baku mutu akibat penggunaan pupuk fosfat dan limbah domestik.

Nilai BOD berada di rentang 1,93–2,32 mg/L, sedikit melebihi baku mutu, sementara COD 8,85–18,90 mg/L juga tercatat di atas ambang batas. 

Namun tren COD menurun dari hulu ke hilir.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved