Kamis, 9 Oktober 2025

Berita Viral

Hoaks Video Viral Warga Dimangsa Harimau di Tanggamus, Polisi: Kecelakaan Lalu Lintas di Pati

Polres Tanggamus, Lampung, menegaskan video rekaman manusia diterkam harimau di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah hoaks.

Freepik
HARIMAU - Foto ini diambil dari Freepik, pada Senin (2/6/2025), yang menampilkan harimau. Polres Tanggamus, Lampung, menegaskan video rekaman manusia diterkam harimau di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah hoaks. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Tanggamus, Lampung, menegaskan video yang diklaim sebagai rekaman manusia diterkam harimau di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) wilayah Semaka, adalah hoaks atau informasi bohong. 

TNBBS merupakan kawasan pelestarian alam di Sumatera yang berfungsi melindungi hutan hujan tropis dan keanekaragaman hayati, termasuk satwa langka yakni badak, gajah, dan harimau Sumatera.

Baru-baru ini, di kawasan TNBBS dikabarkan terjadi insiden manusia dimangsa harimau dan informasinya beredar di media sosial.

Namun, berdasarkan penelusuran Polres Tanggamus dan pihak terkait, video yang dinarasikan manusia dimangsa harimau adalah hoaks

Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M. Yusuf, mengatakan video itu, dipastikan hoaks dan tidak terjadi di wilayah Lampung, apalagi di kawasan TNBBS.

Polres Tanggamus juga tak menerima laporan kejadian konflik antara manusia dan harimau di wilayah hukum Polres Tanggamus.

“Balai Besar TNBBS juga telah membuat rilis resmi, video yang beredar itu bukan peristiwa serangan harimau, melainkan kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Pati, Jawa Tengah,” kata AKP Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, Selasa (7/10/2025) malam, dikutip dari tribratanews-restanggamus.lampung.polri.go.id.

AKP M. Yusuf pun menyayangkan maraknya penyebaran informasi palsu di medsos yang menyebut, adanya konflik antara manusia dan harimau sumatera di kawasan TNBBS hingga menimbulkan korban jiwa.

“Video yang beredar itu bukanlah kejadian di Tanggamus."

"Berita tersebut sengaja didistribusikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan keresahan masyarakat,” jelas Kasi Humas Polres Tanggamus.

Baca juga: Viral Muncul Lagi Jukir Liar di Warung Nasi Ibu Imas Bandung, Pelanggan Digetok Rp30 Ribu

Oleh sebab itu, Polres Tanggamus dan Balai Besar TNBBS mengimbau agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.

Masyarakat juga diingatkan bahwa menyebarkan berita bohong atau informasi menyesatkan dapat dikenai sanksi pidana sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun atau denda hingga Rp1 miliar.

Sementara itu, Polsek Semaka Polres Tanggamus langsung melakukan koordinasi dan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi dengan pihak-pihak terkait.

Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, menjelaskan pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke Kantor Bidang Wilayah 1 Semaka Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Pekon Sedayu.

Hasil koordinasi sementara, adalah tidak ada kejadian warga diterkam binatang buas di wilayah Tanggamus maupun TNBBS.

Video Kabar Serangan Harimau di TNBBS Tanggamus, Ternyata Korban Laka di Pati

AKP Sutarto pun memastikan, situasi di wilayah Semaka aman dan kondusif, menyusul adanya video kabar warga dimangsa harimau.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak TNBBS dan memantau langsung kondisi lapangan. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kejadian sebagaimana yang beredar di video tersebut. Kami pastikan situasi di wilayah Semaka aman dan kondusif,” katanya, Selasa (7/10/2025).

Menurutnya, saat ini Polsek Semaka masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait sumber dan penyebar awal video viral itu.

2 Kasus Pekerja di Riau Tewas Diterkam Harimau hingga Tewas

Selain di Lampung, ada beberapa kejadian manusia diterkam harimau terjadi di Riau.

Pada Selasa (24/6/2025) malam, seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di areal konsesi perusahaan di Distrik Merawang Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, tewas diterkam harimau.

Serangan harimau sumatera tersebut, terjadi ketika seorang pekerja hendak buang air besar. 

"Tim penelusuran menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan banyak luka di tubuhnya," ungkap Kasi Humas Polres Pelalawan, Iptu Thomas Bernandes Siahaan, Kamis (26/5/2025), dilansir TribunPekanbaru.com

Berdasarkan hasil olah TKP awal, tim memperkirakan ada dua ekor harimau sumatera di lokasi, lantaran terdapat jejak yang berbeda ukuran.

Menurut Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, lokasi kejadian berada di kantong harimau Sumatera lanskap Kerumutan.

Lokasi tersebut, berdekatan dengan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Kerumutan.

"Tim menemukan jejak harimau di sekitar lokasi yang diperkirakan terdapat dua individu harimau Sumatera karena jejak yang ditemukan ukurannya berbeda," ungkap Ujang, Kamis.

Ujang menyebut, BBKSDA Riau sedang melakukan penilaian awal risiko konflik antara manusia dan harimau di area tersebut.

Selain penyelidikan di lokasi, petugas melakukan sosialisasi kepada para pekerja untuk pencegahan lebih lanjut.

Insiden serupa juga dialami pekerja HTI di Kabupaten Pelalawan. Ia meninggal dunia diserang Harimau Sumatera pada Kamis (13/3/2025) malam.

Korban mengalami sejumlah luka di kepala, badan, dan kaki akibat serangan hewan buas itu. 

Pria tersebut, diserang harimau Sumatera di areal hutan dekat dengan konsesi perusahaan HTI di TPK 16 Estate Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan.

"Informasinya memang tertutup, nggak ada yang berani ngambil foto dan video. Langsung ditangani kok, udah dapat satu ekor harimaunya," terang seorang pekerja kepada TribunPekanbaru.com, Rabu (19/3/2025).

Baca juga: Sosok Hariman Ibrahim, Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Viral, Gagap Baca UUD 45, Politisi juga Nelayan

Pada Kamis (13/3/2025) sore, korban bersama tiga orang temannya telah selesai bekerja di areal HTI TPK 16 Estate Pelalawan.

Kemudian, mereka dijemput menggunakan ketinting atau speedboat khusus yang beroperasi di daerah kanal perusahaan.

Diperkirakan pukul 7 malam lewat, mereka naik ke atas ketinting untuk kembali ke kamp tempat tinggal pekerja. 

Sebelum ketinting berjalan, korban Yafao meminta izin hendak buang air kecil.

Saat itu, kondisi sudah mulai gelap karena menerjang malam hari. 

Beberapa waktu kemudian, rekan kerja korban melihat Yafao telah diterkam harimau sumatera. Mereka pergi naik ketinting melaporkan kejadian itu kepada sekuriti perusahaan. 

Bersama sekuriti, mereka kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka melihat korban tergeletak di lokasi dengan sejumlah luka serta masih dijaga oleh satwa langka itu.

Karena kondisi gelap dan hewan buas itu masih di lokasi, para pekerja dan security pun kembali dan melaporkan kejadian ke manajemen perusahaan serta instansi terkait.

Keesokan harinya, sejumlah tim turun ke TKP untuk menyelamatkan korban serang harimau, termasuk aparat.

Setibanya di lokasi pagi itu, korban masih terkapar dan hewan buas itu masih tetap berjaga tak jauh dari posisi tubuh Yafao Zebua.

Korban diketahui sudah meninggal dunia dengan kondisi sebagian tubuhnya dimangsa harimau dan terdapat sejumlah luka gigitan maupun cakaran.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Diterkam Saat Buang Air Kecil, Kronologi Pekerja HTI Tewas Diserang Harimau Sumatera di Pelalawan 

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunPekanbaru.com/Johanes)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved