Kamis, 9 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Pihak Ponpes Al Khoziny Diminta Tanggung Jawab secara Hukum: Mengapa Ada Aktivitas saat Renovasi?

Pihak keluarga korban runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mendesak agar insiden ini diproses secara hukum.

Dok BNPB
TANGGUNG JAWAB HUKUM - Alat berat dioperasikan pada proses evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin, 29 September 2025. Pihak keluarga korban runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny mendesak agar insiden ini diproses secara hukum. 

"Dan pada saat itu, pada saat kita lihat bahwa reruntuhan ini benar-benar menyatu antara lantai 1, lantai 4 ini menyatu. sehingga kita bisa men-declare waktu itu bahwa tipe reruntuhan sebenarnya pancake collapse," tambahnya.

Perwakilan Ponpes Minta Maaf 

Perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, M Zainal Abidin meminta maaf kepada masyarakat atas tragedi runtuhnya bangunan hingga menewaskan puluhan santri.

Diketahui insiden rubuhnya pondok pesantren yang berlokasi di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu terjadi pada Senin, 29 September 2025.

"Pertama menyampaikan innillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya para kader istimewa, santri-santri kami, kami yakin bahwa mereka meninggal dunia dalam kondisi thalabul ‘ilmi (menuntut ilmu)," ungkap Zainal, Selasa (7/10/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Selain itu, Zainal juga memohon maaf kepada pihak keluarga korban maupun masyarakat secara umum.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya mewakili keluarga ndalem manakala kami belum bisa memberikan pelayanan kepada santri secara maksimal."

"Dan kami juga mohon maaf kepada semua masyarakat yang mungkin dalam perjalanan hari pertama sampai hari ini ada hal-hal yang kurang mengenakkan hati," tambahnya.

Zainal menyebut, aktivitas Ponpes Al Khoziny diliburkan sementara.

Selain itu, terkait bangunan lain yang dinilai kurang aman, pihak Ponpes akan menunggu investigasi pihak berwenang.

"Akan digunakan lagi atau enggak bangunan yang di selatannya kami menunggu investigasi dulu baru nanti kalau memang sudah ada rekomendasi untuk bisa ditempati, kita tempati," ujarnya.

Zainal juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak, mulai dari media, pemerintah, masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Basarnas.

"Kami tidak bisa memberikan balasan dari apa yang telah diberikan kepada semua yang hadir yang semua berkontribusi. Hanya ucapan terima kasih. Mudah-mudahan ini juga menjadi catatan amal baik para pihak yang telah berpartisipasi," ungkapnya.

Operasi Penyelamatan Dihentikan

Operasi penyelamatan korban di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, resmi ditutup, Selasa (7/10/2025).

Keputusan itu diambil setelah memastikan seluruh tahapan penanganan bencana di lingkungan pesantren telah selesai dan berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi antara tim SAR, BNPB,  BPBD, TNI/Polri, relawan, serta pihak pesantren.

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved