Mengenal Megamendung, dari Area Konflik Lahan Berubah Jadi Destinasi Ekowisata Bogor
Dari konflik agraria menuju harmoni alam, Megamendung kini bangkit sebagai destinasi ekowisata berbasis masyarakat.
Salah satunya Atang (70), warga Sukagalih, yang sejak 2019 bekerja sebagai gardener di kawasan ekowisata EAL. Ia menjadi saksi perubahan lahan tandus menjadi hijau kembali.
“Saya diajari cara menanam dan merawat tanaman yang cocok di sini. Kami diajarkan pentingnya menjaga alam. Pohon yang saya tanam tiga tahun lalu sekarang sudah besar. Tapi tempat kerja saya disegel, penghasilan saya terganggu,” ujarnya lirih.
Atang dan dua anaknya yang juga bekerja di EAL berharap pemerintah meninjau kembali kebijakan penutupan dengan bijaksana.
“Lihatlah dengan mata hati. Pembangunan ekowisata di kampung kami membawa kebahagiaan bagi banyak warga Megamendung,” tutupnya penuh harap.
Jawaban Taqy Malik soal Bangun Masjid Lagi setelah Robohkan Malikal Mulki, Buntut Sengketa Tanah |
![]() |
---|
Dari Intelijen ke Dalam Negeri: Akhmad Wiyagus Dilantik Jadi Wamendagri |
![]() |
---|
Bogor Raya Masuk 10 Wilayah Prioritas PSEL, Dedie Rachim Siap Wujudkan Kota Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Bupati Bogor Rudy Susmanto Tinjau Klinik Utama Parung, Pastikan Pelayanan Kesehatan Berjalan Optimal |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Bogor Kamis, 9 Oktober 2025, Didominasi Cerah Berawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.