Penyebab Keluarga Brigadir Esco Rusak Rumah Briptu Rizka, Sempat Minta STNK dan BPKB Mobil
Massa dari keluarga Brigadir Esco rusak rumah Briptu Rizka di Lombok Barat, lokasi pembunuhan yang masih dipasangi garis polisi, Rabu (8/10/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Rumah Briptu Rizka Sintiyani yang menjadi lokasi pembunuhan dirusak massa dari keluarga Brigadir Esco Fasca Rely pada Rabu (8/10/2025).
Rumah tersebut masih dipasang garis polisi setelah dilakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco.
Dalam kasus ini, Briptu Rizka selaku istri Brigadir Esco menjadi tersangka utama.
Jasad korban ditemukan di kebun belakang rumah di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (24/8/2025).
Selama ini, Brigadir Esco tinggal di rumah keluarga Briptu Rizka dengan dua anaknya yang masih berusia tujuh tahun dan empat tahun.
Massa yang melakukan perusakan rumah Briptu Rizka datang dari kampung halaman Brigadir Esco di Desa Bonjeruk, Lombok Tengah.
Mereka menggunakan truk dan mobil pikap diperkirakan berjumlah 100 orang.
Jarak kampung halaman Brigadir Esco ke rumah Briptu Rizka sekitar 55 kilometer dengan menempuh perjalanan darat sekitar 1,5 jam.
Kepala Dusun Nyiur Lembang, Muhammad Rizal, menerangkan pihak keluarga hendak mengambil Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil milik Brigadir Esco.
"Tapi kejadian ini tidak terduga dan kita di sini kaget kok banyak masa yang datang, jadinya kita koordinasi dengan kepolisian mendadak makanya penjagaan sedikit," bebernya, dikutip dari TribunLombok.com.
Akibat aksi massa, tembok, pintu serta kaca rumah Briptu Rizka rusak parah.
Baca juga: Miteri Kematian Brigadir Esco di Lombok, Dugaan Pelaku Lain hingga Motif Pembunuhan
"Kita tidak menyangka ini terjadi, karena rumah ini mau dipakai rekonstruksi ulang," imbuhnya.
Massa juga merusak rumah nenek Briptu Rizka yang bersebelahan.
"Kita kira masa ini keluar ke jalan tahu-tahunya ke rumah neneknya (Riska), langsung dirusak fasilitas di sana," lanjutnya.
Keluarga Brigadir Esco, Gunawan, menyatakan mereka emosi lantaran penyidik hanya menetapkan satu tersangka.
Anak korban sempat memberi kesaksian ada orang lain yang terlibat penganiayaan hingga Brigadir Esco tewas.
"Semua disebut sama anaknya almarhum itu harus ditangkap," tegasnya.
Selain itu, ada permasalahan utang antara Briptu Rizka dengan Brigadir Esco yang belum selesai.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, meminta masyarakat tidak berbuat anarkis dan menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
"Kami datang ke sini untuk memastikan situasi tenang. Kami tegaskan bahwa proses hukum terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan pihak-pihak tertentu masih dalam tahap penyelidikan dan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi," tuturnya.
Baca juga: 11 Pengacara Brigadir Esco Surati Kompolnas dan Mabes Polri Yakin Ada Tersangka Selain Briptu Rizka
Rekonstruksi Pembunuhan
Briptu Rizka Sintiyani dihadirkan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Brigadir Esco, Senin (29/9/2025).
Motif pembunuhan pasangan suami istri sesama anggota polisi ini belum terungkap.
Korban adalah anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, sedangkan Briptu Rizka anggota Polwan di Polres Lombok Barat.
Awalnya Briptu Rizka bersedia menjalani rekonstruksi dari masuk gang hingga ke rumah.
Saat adegan memindahkan jasad ke kebun belakang rumah, Briptu Rizka digantikan oleh pemeran pengganti.
Selama proses rekonstruksi berlangsung, warga meneriaki Briptu Rizka pembunuh.
Baca juga: Pagi Ini Polisi Rekonstruksi Kasus Polwan Briptu Rizka Diduga Bunuh Suaminya Sendiri Brigadir Esco
Kuasa hukum keluarga korban, Lalu Anton Heriawan, menerangkan Briptu Rizka memukul kepala korban di bagian belakang menggunakan benda tumpul.
Dalam rekonstruksi, korban sempat melawan sehingga ditemukan luka sayatan di wajah.
“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, nggak ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” katanya.
Total ada 50 adegan diperagakan oleh pemeran pengganti.
Jenazah ditemukan di kebun belakang rumah, dalam kondisi membusuk, leher terikat tali di bawah pohon.
Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Aksi Perusakan Rumah Brigadir Rizka, Kapolres Lombok Barat Imbau Warga Tak Main Hakim Sendiri
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Ahmad Wawan/Robby Firmansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.