3 Fakta Calon Praja IPDN Asal Maluku Utara Meninggal: Alami Henti Jantung, Keluarga Tolak Visum
Maulana Izzat Nurhadi, calon Praja IPDN asal Maluku Utara, meninggal saat Diksar di Jatinangor akibat henti jantung. IPDN bantah ada kekerasan.
TRIBUNNEWS.COM - Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXVI asal Maluku Utara bernama Maulana Izzat Nurhadi (20) meninggal, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.
Maulana meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra) di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
IPDN merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri yang bertujuan mencetak kader pemerintahan yang kompeten, berintegritas, dan siap mengabdi.
Kampus IPDN di Jatinangor merupakan kampus pusat yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari pusat kota Bandung.
Kegiatan Diksarmendispra dimulai pada Selasa (30/9/2025) dan dijadwalkan berlangsung 12 hari.
Namun, di tengah kegiatan Maulana pingsan dan sempat dirujuk ke RS Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor.
Berikut tiga fakta meninggalnya Maulana:
1. IPDN Bantah Terjadi Kekerasan
Pada Jumat (10/10/2025), pihak IPDN menggelar konferensi pers terkait meninggalnya Maulana.
Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerjasama dan Kepegawaian IPDN, Arief M.Edie, menerangkan korban pingsan setelah mengikuti apel terakhir pada Rabu malam.
"Selasa malam, almarhum mengeluh lemas. Kemudian kita cek kenapa dan sebagainya, dibawa ke Kamar Sakit Asrama (KSA) IPDN atau yang kini menjadi Klinik Pratama IPDN, malam itu dicek segala macam."
Baca juga: Sosok Maulana Izzat Nurhadi, Calon Praja IPDN Meninggal saat Diksar, Sempat Pingsan, Dibawa ke RS
"Kemudian dikirim ke RS Unpad, lalu di RS Unpad dinyatakan meninggal. Di RSHS dipulasara," ungkapnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia membantah Maulana mengalami kekerasan dan kelelahan ekstrem saat Diksarmendispra.
"Tidak lelah juga, saturasi masih 70, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia. Diksar itu latihan PBB karena waktunya seminggu. Kegiatan itu di dalam kampus, (capra) tinggal di mess, kegiatan baris-berbaris," imbuhnya.
2. Alami Henti Jantung
Arief M. Edie menjelaskan Maulana meninggal karena henti jantung berdasarkan pemeriksaan petugas medis.
"Divonis henti detak jantung. Kalau bawaan (penyakit jantung) pasti tidak akan diterima. Meninggal jam 23.50," tukasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.