Senin, 13 Oktober 2025

Pesan Terakhir Siswa SD di Wonosobo sebelum Meninggal usai Dipukul Teman Sekelas

TA (9), siswa kelas tiga sebuah SD negeri di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, meninggal dunia karena diduga menjadi korban bullying.

TribunJateng.com/Imah Masitoh
DUGAAN PERUNDUNGAN - Pembongkaran makam bocah 9 tahun di Wonosobo yang diduga menjadi korban perundungan di sekolah, Kamis (9/10/2025). Proses ekshumasi dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian terhadap TA. 

"Yang 1 Oktober itu kayanya si bapaknya anak saya salah ngomong (karena saya sudah pisah dengan bapak anak saya), anak saya libur. Karena sudah izin dari 26 September," jelasnya.

Pihak keluarga mengakui ada kemungkinan pemukulan terhadap korban yang dilakukan teman sekolah, tetapi waktu dan detail kejadiannya masih belum bisa dipastikan.

Menurutnya, sejak naik ke kelas tiga, semangat TA untuk bersekolah mulai menurun. 

Bahkan, anaknya sering terlihat malas saat hendak berangkat ke sekolah.

Ia menyebut, di rumah anaknya dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang mengeluh, terutama karena tidak ingin membuat ibunya sedih.

"Kalau di sekolah memang guru pernah bilang anak saya pendiam, tapi ngga pernah gangguin siapa-siapa. Saya belum pernah dapat info anak saya nakalin anak lain."

"Anak saya kalau minta sesuatu pasti tanya dulu, ibu punya uang ngga aku pengin beli ini, kalau mau beli ini ibu masih pegang uang ngga," tuturnya.

Saat ini, pihak keluarga sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian TA.

"Kami menunggu hasil autopsi, menunggu kejelasan dan keadilan. Kalau hasil autopsi ngga ditemukan apa-apa ya kita ikhlas."

"Kalau ditemukan tanda-tanda penganiayaan kami minta keadilan, biar sekolah juga ada pengawasan yang lebih dari guru-guru," pungkasnya.

Makam Korban Dibongkar

Sebelumnya, menyusul dugaan bahwa korban meninggal akibat perundungan, polisi akhirnya membongkar makam TA.

TA dinyatakan meninggal pada Selasa (7/10/2025) malam seusai menjalani perawatan di rumah sakit dan dimakamkan di Kelurahan Kertek pada Rabu (8/10/2025).

Jenazah korban diekshumasi untuk mengungkap penyebab pasti kematian di mana TA sebelumnya dimakamkan tanpa autopsi. 

Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan mengatakan, langkah ini diambil setelah polisi menerima informasi awal tentang adanya dugaan kematian yang tidak wajar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved