Ambulans RSUD Parenggean Diduga Dipakai Angkut Puluhan Karung Pakan Ayam, Kadinkes Kotim Buka Suara
Beredar video ambulans RSUD Parenggean dipakai untuk mengakut puluhan karung pakan ayam menjadi sorotan publik, Jumat (10/10/2025).
Ringkasan Berita:
- Sebuah ambulans pelat merah diduga milik RSUD Parenggean kedapatan dipakai untuk mengangkut puluhan karung pakan ayam.
- Dugaan penyalahgunaan kendaraan dinas itu menuai sorotan dari kalangan legislatif, yakni anggota Komisi III DPRD Kotim.
- Kadinkes Kotawaringin Timur menyebut telah menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan kendaraan darurat itu.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam mobil ambulans yang sedang memuat puluhan karung pakan ayam menjadi perhatian warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (10/10/2025).
Dalam rekaman tersebut, mobil ambulans berpelat merah milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Parenggean itu kedapatan terparkir di depan sebuah toko yang terletak di Jalan Rahadi Usman, Kecamatan Sampit pada Jumat siang.
Tampak mobil bernomor polisi KH 9038 FH itu dipenuhi karung ayam yang ditata rapih oleh pegawai toko.
Menanggapi dugaan penyalahgunaan ambulans itu, Sekretaris Camat Parenggean, Hery membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ditemui pewarta Tribun Kalteng, Herman Antoni, Hery mengatakan, pihaknya juga telah melihat video yang beredar dan mengetahui bahwa kejadian itu memang melibatkan ambulans milik RSUD Parenggean.
“Memang benar yang kami lihat di video, kalau tidak salah kejadiannya itu beberapa hari yang lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).
Namun demikian, Hery mengaku tak bisa berkomentar lebih terkait kasus tersebut karena hal tersebut bukan kewenangan pihak kecamatan.
Dia menyebut, penggunaan kendaraan dinas berada di bawah tanggung jawab instansi pemilik, dalam hal ini pihak RSUD Parenggean.
Meski begitu, Hery berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi sebab kendaraan dinas, terlebih ambulans, harusnya digunakan sesuai peruntukannya.
“Kalau untuk ke depannya, ya dipergunakan sebagaimana mestinya saja. Jangan sampai ada penyalahgunaan lagi,” katanya.
Baca juga: Warga Bandung Terpaksa Antar Anak ke RS Naik Odong-odong, Sebut Ambulans Desa Tidak Bisa Digunakan
Terpisah, Lurah Parenggean bernama Darmoso mengaku baru mengetahui peristiwa itu setelah video ambulans mengangkut pakan ayam itu beredar di Facebook.
“Kalau saya lihat postingannya kemarin, baru tahu setelah ada yang unggah di Facebook,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Menurut Darmoso, lokasi RSUD Parenggean sendiri berada di wilayah desa tetangga, atau tepatnya di Desa Bajarau.
Karena itu, ia menegaskan, pengawasan dan kebijakan operasional kendaraan dinas rumah sakit tidak berada langsung di bawah kewenangannya sebagai lurah.
“Karena rumah sakit itu sudah masuk Desa Bajarau, atau desa tetangga. Jadi saya juga tidak terlalu memperhatikan soalnya juga bukan kapasitas saya,” jelasnya.
Meski demikian, Darmoso mengaku belum bisa memastikan apakah ambulans yang terlihat dalam video tersebut benar milik RSUD Parenggean atau justru dari fasilitas kesehatan lain.
“Kalau untuk memastikan itu ambulans punya RS Parenggean atau puskesmas, saya belum tahu, karena itu di luar wewenang saya,” ujarnya.
Ia berharap pihak terkait segera memberikan klarifikasi resmi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
“Supaya jelas, lebih baik pihak rumah sakit langsung memberikan penjelasan. Jangan sampai masyarakat salah persepsi,” pungkasnya.
Pelanggaran serius
Dugaan penyalahgunaan ambulans ini turut menuai perhatian dari kalangan legislatif yakni anggota Komisi III DPRD Kotim, Sihol Parningotan Lumban Gaol.
Dia menilai tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap fungsi kendaraan dinas kesehatan.
Menurut Sihol, ambulans memiliki status khusus sebagai kendaraan darurat yang seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan medis.
“Kalau benar mobil ambulans dipakai untuk angkut pakan ayam, jelas itu sudah menyalahi aturan. Ambulans adalah kendaraan istimewa yang mendapat prioritas di jalan karena membawa pasien atau kebutuhan medis,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans Terobos Jamaah Haul Solo, Rekam Medis Pasien di RS Kustati
Ia menegaskan, tindakan semacam itu dapat berdampak buruk terhadap kepercayaan publik terhadap fungsi ambulans.
Selama ini masyarakat selalu memberi jalan bagi ambulans karena menganggap kendaraan itu tengah menjalankan tugas kemanusiaan.
“Kalau ada yang menyalahgunakan, dikhawatirkan masyarakat jadi apatis. Mereka bisa saja tidak lagi peduli kalau melihat ambulans lewat, karena menganggap bukan untuk keadaan darurat,” ujarnya.
Politisi ini juga menilai kasus tersebut menjadi peringatan bagi seluruh petugas ambulans agar lebih disiplin dan profesional dalam menjalankan tugas.
"Jangan sampai kendaraan dinas yang seharusnya untuk kepentingan publik digunakan untuk hal-hal pribadi. Ini mencoreng nama baik institusi kesehatan,” tambahnya.
Dinkes buka suara
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotim, Umar Kaderi turut menanggapi beredarnya video dugaan penyalahgunaan mobil ambulans milik RSUD Pratama Parenggean.
Umar memastikan, pihaknya tidak tinggal diam dan telah menelusuri isu yang sempat viral di media sosial tersebut.
Ia menyebut, langkah tindak lanjut sudah dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi serta meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit terkait.
“Sudah kami tindaklanjuti,” jawab Umar Kaderi singkat saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).
Hingga artikel ini ditayangkan, wartawan Tribun Kalteng belum mendapatkan keterangan dari pihak RSUD Parenggean meski telah berupaya menghubungi pihak yang bersangkutan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Kadinkes Kotim Umar Kaderi Buka Suara Terkait Dugaan Penyalahgunaan Ambulans RS Parenggean.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunKalteng.com/Herman Antoni Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.