Bus Wisata Maut di Tol Pemalang
Istri Tewas Kecelakaan Bus Maut di Tol Pemalang, Henu Kenang Tragedi Gelas Pecah
Sebelum antarkan istri berangkat wisata ke Guci bersama rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Kergon Ngisor, ada insiden gelas pecah di dapur.
Kabar Buruk dari Grup WhatsApp
Sekitar pukul delapan pagi, sebuah kabar buruk mulai beredar di grup WhatsApp.
Ada kecelakaan bus rombongan FKK di Exit Tol Pemalang.
Jantung Henu mulai berdebar tak karuan.
“Saya langsung telepon, misscall, tapi enggak diangkat. Dari situ saya mulai gelisah,” kenangnya.
 
Kabar simpang siur terus berdatangan hingga menjelang siang, sebuah panggilan telepon mengkonfirmasi mimpi terburuknya.
“Istri saya dan temannya meninggal di tempat,” katanya pelan.
“Saya enggak nyangka, tadi pagi masih sehat,” sambungnya, seolah menolak kenyataan.
Sosok Ceria yang Tak Pernah Lelah
Duka mendalam kini menyelimuti rumah keluarga Henu di Bendan Ngisor.
Karangan bunga dari Wali Kota hingga rekan-rekan FKK berjejer, menjadi saksi bisu betapa Endah adalah sosok yang dicintai banyak orang.
Bagi Henu, istrinya adalah separuh hidupnya. Sosok ceria yang energinya seolah tak pernah habis untuk kegiatan sosial.
“Dia itu kalau diminta tolong enggak pernah nolak. Orangnya supel, gampang akrab sama siapa aja. Kadang saya sendiri suka heran, tenaganya kayak enggak habis-habis,” ujarnya.
Kenangan serupa datang dari kerabatnya di Pemalang, Asih.
Ia masih tak percaya saat pertama kali mendengar kabar duka.
 
							 
							 
							 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.