Sabtu, 1 November 2025

Berita Viral

4 Fakta Pemuda di Sragen Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Terakhir Pakai Kaus Hitam

Seorang pemuda dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Drojo, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.

Istimewa/TribunSolo.com
EVAKUASI - Tim SAR di Kabupaten Sragen menyusuri Sungai Bengawan Solo di Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen untuk membantu pencarian seorang pemuda yang dikabarkan tenggelam, Senin (27/10/2025). Proses pencarian dilakukan dengan cara penyisiran menggunakan perahu karet. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Drojo, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025).

Korban merupakan pemuda berinisial J (22), warga Kecamatan Jenar.

Berikut sejumlah fakta dalam kejadian ini yang dirangkum Tribunnews.com.

1. Kronologi

Kepala Desa Dawung Aris Sudaryanto mengatakan, salah satu warga ada yang sempat mengetahui keberadaan korban.

Awalnya, hanya terlihat sebuah sepeda motor di tepi jembatan.

Warga itu mengira sepeda motor tersebut milik cucunya.

Tanpa pikir panjang, warga tersebut mendatangi sepeda motor itu dan memastikan bahwa sepeda motor yang terparkir bukan milik cucunya.

"Dia lihat ke bawah 50 sampai 100 meter kayak ada orang mau minta tolong, tangannya gerak-gerak begitu, tapi sudah terbawa arus agak jauh," ujar Aris kepada TribunSolo.com, Senin.

Lalu, warga itu memberi tahu kepada warga lainnya dan didapati orang yang tenggelam tersebut adalah J.

Aris menyebut bahwa korban diketahui pergi dari rumah pada pukul 05.00 WIB.

Begitu bangun tidur, korban langsung mengendarai sepeda motornya keluar rumah.

Baca juga: Santri di Banyumas Tewas Tenggelam di Irigasi, Ditemukan Setelah Dua Hari Pencarian

Bapak korban sempat berusaha mengejar korban, tetapi tidak berhasil.

"Biasanya kan korban ini tidak pernah mau tidur sama bapaknya, malam itu minta tidur sama bapaknya, 'Pak aku ditemani tidur, Pak'."

"Jam 05.00 WIB pagi tiba-tiba bangun nyetarter sepeda, sepedanya GL pro itu, diikuti bapaknya, bapaknya minta tolong ke kakak korban dulu untuk mencari korban, pas sampai jembatan, yang ada hanya sepeda motor korban saja," jelasnya.

2. Diduga Alami Depresi

Aris Sudaryanto mengatakan korban diduga mengalami depresi sejak masih sekolah.

Korban bersekolah pada masa pandemi Covid-19 sehingga proses pembelajaran diharuskan dilakukan secara daring.

Pada waktu itu, korban meminta HP kepada orang tua, tetapi tidak langsung dibelikan dan dijanjikan akan segera dibelikan.

"Di musim Corona, sekolah kan daring, korban kalau minta sesuatu harus (dituruti) sekarang, minta HP, baru dituruti paling 1 minggu, orang tuanya janji-janji dulu, dari situ sudah mulai ada gejala stres, ngamuk-ngamuk, setelah itu sembuh," katanya, Senin.

"Terus lulus sekolah, korban kerja di pabrik, minta sepeda motor GL pro itu, ngamuk-ngamuk, harus hari ini pokoknya gitu, akhirnya dituruti lagi sudah kembali sembuh," sambungnya.

Sebulan lalu, paman korban menggelar hajatan dan pada saat yang sama diduga depresi korban diduga kambuh karena baru saja diputus pacarnya.

"Terus pamannya itu punya kerja, hajatan, cerita kalau diputus pacarnya, mungkin tambah parah depresinya, terus juga halusinasi, dia bilang aku diajak ke sana, aku diajak ke sana, tapi kita tidak tahu, siapa yang mengajak," terangnya.

3. Sosok Korban

Menurut Aris, korban dikenal dengan sosok yang baik dalam kesehariannya, hanya saja karena kondisinya, kadang bicaranya ngerancu.

"Orangnya baik, karena depresi kadang bicaranya ngerancu, kadang ikut ngaji sama anak-anak, kalau salat di masjid-masjid, pernah ketinggalan hp atau sarung, dia kembali lagi untuk mengambilnya," paparnya.

Aris menyatakan bahwa jarak rumah korban dengan Jembatan Drojo tidak sampai 1 kilometer.

4. Ciri-ciri Korban

Aris Sudaryanto mengatakan, korban terakhir kali terlihat mengenakan kaus dan celana pendek berwarna hitam.

"Menurut ibunya itu pakai kaus warna hitam, celana warna hitam juga, celananya pendek, kan habis bangun tidur, belum sempat ke kamar mandi mungkin, langsung pergi mengendarai sepeda motor," ujar Aris, Senin.

Ia menambahkan, korban hanya membawa sepeda motor saat meninggalkan rumah. Barang-barang pribadi seperti dompet dan ponsel ditinggalkan.

"Yang tertinggal di dekat jembatan hanya sepeda motor, dompet sama HP ditinggal di rumah, makanya seperti orang yang sudah persiapan," lanjutnya.

Berdasarkan pemberitaan TribunSolo.com, hingga Senin sore korban belum ditemukan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ciri Pemuda Sragen Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Terakhir Pakai Kaus dan Celana Pendek Hitam.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved