Sabtu, 1 November 2025

Soal Longsor di Banyumas: Keluhan Warga Tak Digubris, ESDM Jateng Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Inilah sejumlah fakta soal longsornya tambang bukit kapur di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah yang rusak sejumlah rumah warga

TRIBUNJATENG.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
RUMAH HANCUR DI AJIBARANG - Pemandangan di dalam salah satu rumah warga di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, yang hancur diterjang longsoran batu kapur pada Minggu (26/10/2025) sore. Dinas ESDM Jateng kini menghentikan sementara aktivitas tambang milik PT STAR yang berada di lokasi kejadian dan akan melakukan investigasi mendalam. 
Ringkasan Berita:
  • Salah satu tokoh masyarakat ceritakan detik-detik terjadinya longsor di Ajibarang, Banyumas
  • Ia menyebut telah sampaikan keluhan soal aktivitas penambangan, namun tak digubris
  • ESDM Jawa Tengah minta perusahaan pengelola untuk tanggung jawab

TRIBUNNEWS.COM - Bukit kapur di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah longsor, Minggu (26/10/2025) sore.

Bukit kapur tempat tambang semen yang masih aktif dikelola PT STAR tersebut longsor dan menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.

Kepala Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah wilayah Slamet Selatan, Mahendra DA pun meminta PT STAR untuk tanggung jawab terkait kejadian ini.

Sejumlah warga pun harus mengungsi.

Berikut fakta-fakta terkait longsornya bukit kapur di Ajibarang, Banyumas pada Minggu (26/10/2025) sore:

1. Kronologi longsor

Toko masyarakat setempat, Erwin menceritakan detik-detik mencekam terjadinya longsor.

Ia dan keluarganya bahkan sampai berlari dari dalam rumah pada Minggu sore.

Saat longsor terjadi, ia mendengar ada suara pohon yang patah.

"Ada suara pohon-pohon patah."

"Posisi saya di rumah, anak istri saya sedang mandi, rumah sebelah ada adik saya sedang salat, orangtua saya di bawah, keponakan saya di balkon."

"Terus pada keluar semua," ujar Erwin, dikutip dari TribunBanyumas.com.

2. Keluhan warga tak digubris

Erwin mengatakan, warga desa setempat sudah lama khawatir akan longsoran bukit kabur yang sekarang digunakan untuk pabrik sement ersebut.

Baca juga: Tambang Semen di Banyumas Longsor, ESDM Minta Perusahaan Tanggung Jawab, PT STAR Salahkan Hujan

Kekhawatiran tersebut, telah disampaikan ke pemerintah daerah, namun sayangnya tak juga mendapatkan respons.

Hingga pada akhirnya, bukit kapur tembang pabrik semen tersebut longsor pada Minggu sore.

"Sampaikan itu ke Pak Bupati, kami harus mengeluh kepada siapa kalau bukan ke pemerintah setempat," ujar Erwin kepada TribunBanyumas.com, Senin (27/10/2025).

Ia mengatakan, aktivitas penambangan kapur di kawasan tersebut sering menimbulkan getaran dan debu yang mengganggu.

Bahkan, mereka berulang kali mengingatkan adanya potensi longsor apabila penambangan terus dilakukan tanpa penguatan lereng.

"Sudah sering kami sampaikan soal ini. Bukitnya makin tergerus, apalagi kalau hujan deras turun," ujarnya.

Sejumlah warga juga sudah mengirimkan surat ke perusahaan untuk membuat tanggul.

Namun, surat-surat tersebut tak pernah ditanggapi.

"Kondisi tanah adalah tanah berlapis, diambil atasnya, otomatis kunciannya lepas."

"Dengan posisi pengawalan dari pemerintah daerah diam, karena menganggap pajaknya lebih penting dari warganya."

"Karena mereka menghitung keuntungannya, tapi warga jadi korbannya," katanya. 

3. ESDM minta perusahaan pengelola tanggung jawab

Kepala Cabang ESDM Jawa Tengah wilayah Slamet Selatan, Mahendra memastikan lokasi longsornya gunung kapur tersebut merupakan kawasan milik PT STAR, pemasok Semen Bima.

"Soalnya di lokasi itu ada kegiatan penambangan dari PT STAR," ujar Mahendra kepada TribunBanyumas.com.

Pihak ESDM Jawa Tengah bakal mengirimkan tim ahli untuk melakukan investigasi.

"Secara teknis penambangan akan kita lakukan audit investigasi, apakah faktor terjadinya longsor ini dipengaruhi oleh teknis penambangan yang kurang tepat atau bagaimana. Itu nanti akan kita dalami," jelasnya.

Baca juga: Tambang Pabrik Semen Aktif di Banyumas Longsor, 3 Rumah Warga Rusak, Surat ke Bupati Tak Direspons

Ia juga mengatakan bahwa kejadian ini merupakan tanggung jawab dari PT STAR.

"Intinya, karena ini di lokasi tambang PT Star, tanggung jawabnya ada di PT Star," tegas Mahendra.

4. PT STAR tanggung jawab

Pihak PT STAR pun siap bertanggung jawab penuh atas musibah yang menimpa warga.

HRGA PT STAR, Dedi mengatakan pihaknya saat ini berfokus pada penanganan darurat dan memastikan para korban mendapatkan tempat yang aman.

KORBAN LONGSOR - Erwin menceritakan detik-detik longsor bukit kapur yang nyaris merenggut keselamatan keluarganya di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (27/10/2025). Longsor yanga terjadi Minggu (26/10/2025) sore itu mengakibatkan satu rumah rata dan dua rumah rusak berat
KORBAN LONGSOR - Erwin menceritakan detik-detik longsor bukit kapur yang nyaris merenggut keselamatan keluarganya di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (27/10/2025). Longsor yanga terjadi Minggu (26/10/2025) sore itu mengakibatkan satu rumah rata dan dua rumah rusak berat (TRIBUNJATENG.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

"Yang pertama kami lakukan adalah menyampaikan rasa keprihatinan dan segera berkoordinasi dengan BPBD,"

"Tahap sekarang kami fokus pada tanggap darurat, terutama evakuasi terhadap keluarga terdampak," ujar Dedi kepada TribunBanyumas.com.

PT STAR, ujarnya, juga akan berikan ganti rugi kepada warga.

"Kami akan membantu memperbaiki sampai warga bisa kembali beraktivitas seperti semula," imbuhnya.

Meski begitu, pihak PT STAR menampik longsor terjadi karena aktivitas penambangan.

Saat kejadian, lanjut Dedi, sedang tidak ada kegiatan eksploitasi di lokasi.

Ia menduga, penyebab dari longsornya tebing setinggi 100 meter tersebut adalah karena curah hujan yang tinggi.

"Penyebab pastinya masih dalam tahap investigasi. Namun secara teknis, saat kejadian sedang tidak ada aktivitas penambangan,"

"Beberapa hari terakhir hujan terus menerus, kemungkinan tanah menjadi jenuh air sehingga memicu longsor," jelas Dedi.

Perusahaan juga sebenarnya tengah dalam proses membangun pelindung lereng sebagai upaya mitigasi, namun pekerjaan belum rampung sepenuhnya.

"Kami sudah melakukan upaya mitigasi risiko, terutama karena lokasi tambang berdekatan dengan permukiman warga," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Detik-detik Longsor Bukit Kapur di Ajibarang Banyumas: Suara Gemuruh Disertai Hujan Kerikil

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved