Kamis, 30 Oktober 2025

Santriwati Syok Saat Atap Ponpes di Situbondo Runtuh: Tiba-Tiba Ambruk

Atap asrama putri Ponpes di Situbondo ambruk dini hari, 1 santri tewas, belasan luka, 3 dioperasi.

Editor: Glery Lazuardi
TribunJatim.com/Izi Hartono
ATAP AMBRUK - Kapolsek Besuki, AKP Febri Hermawan saat mengecek kamar santri.yang ambruk. Atap Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo,Jawa Timur, ambruk, Rabu (29/10/2025) dini. Atap ambruk itu berada di kamar santri putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani. 

Ringkasan Berita:Atap kamar santri putri ambruk pukul 00.30 WIB
 
Satu santri tewas, tiga jalani operasi
 
Bangunan roboh saat hujan dan angin kencang
 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 19 santriwati Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Jawa Timur, mengalami luka-luka setelah atap kamar mereka ambruk saat dini hari, Rabu (29/10/2025). 

Salah satu korban, Aura Adelia (14), mengaku syok karena bangunan tiba-tiba runtuh saat ia dan teman-temannya sedang terlelap. 

Satu santriwati dilaporkan meninggal dunia, sementara tiga lainnya harus menjalani operasi akibat luka serius.

Belasan korban alami luka luka dan dilarikan ke Puskemas dan RS Besuki serta RS Jatimet.

Aura Adelia (14), warga Desa Bungatan, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi salah satu korban ambruknya bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu (29/10/2025).

"Saya saat itu tidur terlelap, tiba-tiba (bangunan) ambruk dan lalu saya keluar kamar," ucap Aura saat ditemui di RSUD Besuki Rabu (29/10/2025).

Aura mengatakan, dalam satu kamar berisi 19 orang santriwati.

Saat itu, semua teman-temannya sedang tertidur lelap dan tidak mengetahui adanya tanda-tanda bangunan akan roboh.

"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya.

Aura baru tahu bahwa kaki kanannya terluka parah saat dirinya sudah berlari keluar dan sedang duduk bersama teman-temannya. Kaki kanannya tiba-tiba terasa perih dan keluar darah.

"Saat tahu ada luka saya minta tolong, setelah itu digendong dibawa ke rumah sakit," katanya.

Dia juga menyatakan tidak hanya dirinya yang mengalami luka serius.

Namun, ada empat korban lainnya.

Dua dirawat di RSIA Jatimnet dan dua santri dirawat di RSUD Besuki.

RS (35), warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki, salah satu keluarga korban menyatakan, pihaknya dikabari dan diminta ke asrama putri untuk menemui saudaranya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved