Sabtu, 8 November 2025

Santriwati Syok Saat Atap Ponpes di Situbondo Runtuh: Tiba-Tiba Ambruk

Atap asrama putri Ponpes di Situbondo ambruk dini hari, 1 santri tewas, belasan luka, 3 dioperasi.

Editor: Glery Lazuardi
TribunJatim.com/Izi Hartono
ATAP AMBRUK - Kapolsek Besuki, AKP Febri Hermawan saat mengecek kamar santri.yang ambruk. Atap Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo,Jawa Timur, ambruk, Rabu (29/10/2025) dini. Atap ambruk itu berada di kamar santri putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani. 
Ringkasan Berita:Atap kamar santri putri ambruk pukul 00.30 WIB
 
Satu santri tewas, tiga jalani operasi
 
Bangunan roboh saat hujan dan angin kencang
 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 19 santriwati Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Jawa Timur, mengalami luka-luka setelah atap kamar mereka ambruk saat dini hari, Rabu (29/10/2025). 

Salah satu korban, Aura Adelia (14), mengaku syok karena bangunan tiba-tiba runtuh saat ia dan teman-temannya sedang terlelap. 

Satu santriwati dilaporkan meninggal dunia, sementara tiga lainnya harus menjalani operasi akibat luka serius.

Belasan korban alami luka luka dan dilarikan ke Puskemas dan RS Besuki serta RS Jatimet.

Aura Adelia (14), warga Desa Bungatan, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi salah satu korban ambruknya bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu (29/10/2025).

"Saya saat itu tidur terlelap, tiba-tiba (bangunan) ambruk dan lalu saya keluar kamar," ucap Aura saat ditemui di RSUD Besuki Rabu (29/10/2025).

Aura mengatakan, dalam satu kamar berisi 19 orang santriwati.

Saat itu, semua teman-temannya sedang tertidur lelap dan tidak mengetahui adanya tanda-tanda bangunan akan roboh.

"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya.

Aura baru tahu bahwa kaki kanannya terluka parah saat dirinya sudah berlari keluar dan sedang duduk bersama teman-temannya. Kaki kanannya tiba-tiba terasa perih dan keluar darah.

"Saat tahu ada luka saya minta tolong, setelah itu digendong dibawa ke rumah sakit," katanya.

Dia juga menyatakan tidak hanya dirinya yang mengalami luka serius.

Namun, ada empat korban lainnya.

Dua dirawat di RSIA Jatimnet dan dua santri dirawat di RSUD Besuki.

RS (35), warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki, salah satu keluarga korban menyatakan, pihaknya dikabari dan diminta ke asrama putri untuk menemui saudaranya.

Namun, tidak dikabari bahwa korban mengalami luka.

"Kami itu awalnya disuruh ke pondok, tidak tahu kalau anaknya (korban) ini sedang menjadi korban ambruk, kami sangat kaget apalagi kondisi luka cukup parah dan harus operasi," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2026).

Akibatnya, satu santri meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

Pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan  Nailul Ilmi membenarkan ambruk atap bangunan kamar santrinya tersebut.

Menurutnya, musibah ambruknya atap kamar santrinya itu terjadi sekitar pukul 00.30 atau 01.00 WIB,  setelah turun hujan yang disertai angin kencang.

"Setelah baru teedengar suara gemuruh asrama santri, yang ambruk itu atapnya dan bangunan tembok masih kokoh dan utuh," ujarnya saat ditemui di rumahnya.

Para santri yang menjadi korban, kata KH Muhammad Hasan, seluruh langsung dievakuasi ke puskemas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis para santrinya dinyatakan sehat.

"Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed,  Dua santri yang dirawat du RD Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah," jelasya.

Sedangkan dua santrinya di rawat di RS Jatimed itu, lanjutnya, salah seorang santrinya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.

"Ya ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok," ucanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Besuki, AKP Febry Hermawan mengatakan, pihaknya baru mengetahui insiden runtuhnya atap bangunan di Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani tersebut.

"Berdasarkan laporan pihak pesantren ada belasan korban telah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Belasan santri yang sempat menjani perawatan didua rumah sakit itu, kata AP Fwbri sebelas santri dipulangkan dan empat santri dirawat.

"Yang dilaporkan satu satri meninggal dunia dan tadi sekitae pukul 09.00 WIB telah dimakamkan," katanya.

Dikatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres dan tim identifikasi terkait insiden di Ponpes itu.

"Saat ini Kapolres sudah berangkat ke Besuki," pungkasnya.

Setelah tragedi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, kini Insiden ambruknya atap juga terjadi di asrama putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, hingga menewaskan seorang satriwati, Rabu (29/10/2025).

Hal ini menjadi perhatian serius Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan. Kepala Kemenag Situbondo, juga turun meninjau ambruknya atap kamar Asrama Putri Ponpes Syekh Abdul Qodir Jailani yang juga membuat belasan orang luka.

Kapolres AKBP Rezi berjanji akan mendatangkan ahli untuk melihat kelayakan bangunan kamar santri yang ambruk itu, serta meminta pihak pesantren mengungsikan para santri untuk mengantisi hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.

AKP Rezi bersama Kemenag, Muhammad.Mudhofar dengan didampingi pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani melihat kondisi kamar santri yang ambruk itu.

Kepada sejumlah wartawan, Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan mengatakan, setelah mendapat informasi adanya insiden yang menimpa santri di Ponpes Syekh Abdul Qodir Jailani, pihaknya bersama kemenag datang ke lokasi kejadian.

"Akibat insiden itu mungkin teman-teman media sudah mendengar, ada beberapa korban santriwati yang sedang mondok disini," ujarnya.

Selain menyebabkan korban jiwa, kata perwira berpangkat dua melati dipundaknya ini mengungkapkan, musibah yang terjadi itu juga menyebabkan beberapa korban luka.

"Satu korban tidak terselamatkan, ada yang rawat jalan dan ada korban yang masih ditangani tim medis d rumah sakit," katanya.

AKBP Rezi menegaskan, selain memastikan peristiwa itu, karena masih perlu dilakukan proses untuk memastikan penyebab ambruknya atap di pondok pesantren tersebut.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak pondok dan kementrian agama dalam menyikapi kejadian yang terjadi sekitar pukul 00.30 WIB  dini hari itu," tukasnya.

Saat ditanya faktor penyebabnya, Kapolres Rezi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan dan menyumpulkan faktor penyebabnya itu.

"Nanti jajaran Polres dan Polsek masih akan mendalami," tukasnya.

AKBP Rezi mengaku saat melihat kondisi di lokasi kejadian banyak puing reruntuhan sudah dibersihkan dan dievakuasi oleh pihak pesantren.

"Barang barang milik santri juga sudah dibersihkan dan dievakuasi ke teempat yang aman," ucapnya.

Untuk meemastikan itu, lanjutnya, pihaknya perlu melibatkan ahli untiuk melihat ruangan yang ditempati para santri itu aman atau tidak ditempati.

"Tadi saya sudah meminta pondok pesantren untuk sementara waktu, agar para santri tidak menempati bangunan itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Atap bangunan kamar santri putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodil Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk, Rabu (29/10/2025) dini hari.

Akibat insiden yang terjadi sekitar pukul 00.30 WIB tersebut, 19 oramg santri putri yang tertimpa reruntuhan atap dan genteng kamar.

Belasan korban alami luka luka dan dilarikan ke Puskemas dan RS Besuki serta RS Jatimet.

Satu orang santri dilapokan meninggal dunia dan tiga orang harus menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit di Besuki tersebut.

Korban diketahui berinial P, santri asal Dusun Rawan, Desa/Kecamatan Besuki. Siswi SMP ini telah dimakamkan oleh keluarganya di tempat pemakaman umum di desa setempat

Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur juga sempat ambruk dan menelan banyak korban jiwa, Senin (29/9/2025).

Pencarian dan upaya pertolongan kepada para korban robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny resmi berakhir, Selasa (7/10/2025).

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Pada tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Hasilnya, sudah tidak ada lagi korban di lokasi. Area gedung yang runtuh itu juga sudah rata dengan tanah, semua puring dan reruntuhan sudah berhasil dibersihkan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved