Sabtu, 8 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Kondisi Terakhir Raja Solo Pakubuwana XIII sebelum Wafat, Keraton: Sempat Pulang, tapi Masuk RS Lagi

Kerabat Keraton Solo mengungkapkan kondisi terakhir Raja Solo Pakubuwana XIII sebelum wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi.

|
TribunSolo.com/Eka Fitriani
RAJA SOLO WAFAT - Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi merayakan ulang tahun ke-74 pada Selasa (28/6/2022). Kerabat Keraton Solo mengungkapkan kondisi terakhir Raja Solo Pakubuwana XIII sebelum wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi. 

"(Prosesi adat) sedang dibicarakan pagi ini. Kemungkinan besar di hari Selasa. Selasa besok kebetulan Selasa Kliwon, kemungkinan besar di atas jam 13.00 WIB," ungkap dia, masih dari TribunSolo.com.

Sebelum dimakamkan di Imogiri, Bantul, jenazah Pakubuwana XIII akan disemayamkan di Bangsal Maligi yang terletak di belakang Sasana Sewaka.

"Sebelum ke Imogiri, (jenazah disemayamkan) di belakang pendopo utama itu," ucap dia.

Sosok Pakubuwana XIII

Sinuhun Pakubuwana XIII merupakan salah satu putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII disingkat PB XII, raja terdahulu Keraton Solo.

Ia lahir pada 28 Juni 1948 di Kota Solo, dengan nama kecilĀ Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi.

Namun, namanya diganti menjadi GRM Suryo Partono oleh sang nenek, GKR Pakubuwana, setelah sakit-sakitan.

Seiring berjalannya waktu, saat Kasunanan Surakarta telah hidup berdampingan dengan sistem kenegaraan Republik Indonesia, sebuah keputusan adat atau paugeran ditetapkan pada 1979.

Dalam keputusan tersebut, GRM Suryo Partono, sebagai putra sulung dari Pakubuwana XII, dinyatakan berhak menyandang nama Hangabehi dengan gelar lengkap Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH).

Artinya, ia merupakan pangeran tertua dan calon penerus takhta Keraton Solo.

Di lingkungan keraton, KGPH Hangabehi pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta serta memegang berbagai posisi penting lainnya.

Ia juga pernah dianugerahi penghargaan Bintang Sri Kabadya I dari sang ayah, Pakubuwana XII, atas jasanya dalam menangani kebakaran besar yang menimpa Keraton Surakarta pada 1985.

Dari seluruh keturunan Pakubuwana XII, hanya Hangabehi yang memperoleh bintang kehormatan tersebut.

Di luar aktivitas keraton, Hangabehi pernah bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau, sebelum kemudian menetap di Jakarta.

Ia juga menerima sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga nasional maupun internasional, termasuk gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL), Amerika Serikat (AS).

Hangabehi resmi menjadi Raja Solo pada 2004, dengan nama Susuhunan Pakubuwana XIII.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved