Kamis, 6 November 2025

Kata Disdik soal Atap SMP Pasundan yang Ambruk, Sebut Harus Ada Evaluasi Menyeluruh

Atap bangunan SMP Pasundan 1, Kota Bandung, Jawa Barat ambruk, Senin (3/11/2025) siang. Disdik sebut harus ada evaluasi menyeluruh.

TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
RUANG KELAS ROBOH - Petugas BPBD Kota Bandung sedang memeriksa bangunan SMP Pasundan 1 yang roboh, Senin (3/11/2025). Akibat kejadian ini, enam siswa mengalami luka-luka. Atap bangunan SMP Pasundan 1, Kota Bandung, Jawa Barat ambruk, Senin (3/11/2025) siang. Disdik sebut harus ada evaluasi menyeluruh. 
Ringkasan Berita:
  • Ruang kelas di SMP Pasundan 1, Kota Bandung ambruk Senin (3/11/2025) siang
  • Kepala sekolah sebut ruangan tersebut digunakan bergantian dengan Pasundan 2
  • Dinas Pendidikan tekankan harus ada evaluasi menyeluruh di sekolah negeri dan swasta

TRIBUNNEWS.COM - Ruang kelas SMP Pasundan 1, Kota Bandung, Jawa Barat, Ambruk, Senin (3/11/2025).

Atap bangunan sekolah yang terletak di Jalan Pasundan, Kota Bandung, tersebut tiba-tiba ambruk dan mengakibatkan enam siswa luka-luka.

Ruang kelas tersebut, ternyata digunakan oleh sejumlah siswa SMP Pasundan 1 dan 2 secara bergiliran.

Kepala SMP Pasundan 2 Kota Bandung, Hasmulyani mengatakan, atap ambruk pada pukul 11.00 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengatakan, harus ada evaluasi menyeluruh di sekolah negeri maupun swasta.

"Harus terus kita evaluasi tidak hanya sekolah-sekolah milik pemerintah, sama dengan sekolah-sekolah milik swasta."

"Kalau kita lihat juga tidak hanya SMP Pasundan ini, banyak juga SMP-SMP lain."

"Kami dari Dinas Pendidikan selalu mengingatkan dan silakan dicek kembali kapasitas konstruksi bangunan, dianalisa apakah masih layak atau tidak layak untuk dipergunakan sebagai ruang kelas belajar," ujar Asep, Senin (3/11/2025).

Ruang Kelas Tak Layak Harus Dikosongkan

Mengutip TribunJabar.id, kejadian ini harus jadi bahan pembelajaran penting bagi semua pihak.

Ia menegaskan, sekolah yang memiliki ruang kelas tak layak sebaiknya mengosongkan ruangan tersebut.

"Kita selalu menghimbau dan mengingatkan, jangan sampai misalnya kondisi bangunan yang sudah tidak layak tetap dipaksakan untuk menjadi ruang kelas. Nah, ini akan ada risiko," ujar Asep.

Baca juga: Ruang Kelas SMP 1 Pasundan Ambruk: Tak Direnovasi selama 32 Tahun, 6 Siswa Luka

Asep mengatakan, pihak sekolah bisa bekerja sama dengan wilayah sekitar untuk memanfaatkan fasilitas umum sementara selama perbaikan gedung sekolah.

"Biasanya kalau nggak sewa, kerja sama dengan kewilayahan, bisa menggunakan misalnya ruang-ruangan kayak kemarin yang SD ya, dibongkar kan itu dikerjasamakan dengan orang kewilayahan. Ada yang di ruang RW, ruang serbaguna RW dan sebagainya, masuk sementara,"

"Ya, tidak lebih paling 3 bulanan, paling lama kan itu ya, ada yang 2 bulan sudah clear," ucapnya.

Karena keterbatasan anggaran APBD, lanjut Asep, pihak Pemkot Bandung masih belum bisa memberikan bantuan.

Meski begitu, pihak Disdik Kota Bandung berupaya untuk mencarikan jalan keluar.

"Kalau dari APBD ya sampai hari ini  belum ada anggaran untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang swasta."

"Kita selalu melakukan komunikasi dengan kementerian karena keterbatasan anggaran di pemerintah Kota Bandung apalagi sekarang efisiensi."

"Kita hanya bisa mengandalkan bantuan dari pusat," ujarnya.

Kini, pihaknya juga tengah melakukan pengecekan ulang terhadap struktur bangunan sekolah negeri dan swasta.

"Oh iya ini jelas, saya sudah minta ke Kabid PPSMP supaya dicek kembali struktur-struktur sekolah tidak hanya di negeri, di swasta ke sana,"

"Sebetulnya sudah berjalan dari kemarin-kemarin, cuman karena cukup banyak ya sekolah, sementara kami juga tenaga di sini juga sangat-sangat belum sesuai dengan kapasitas kebutuhan," pungkasnya.

32 Tahun Tak Direnovasi

Hasmulyani selaku Kepala SMP 2 Pasundan Kota Bandung mengatakan, bangunan sekolah tersebut berdiri pada tahun 1935.

Renovasi terakhir pun dilakukan pada 1993 lalu, dan hingga 2025 ini belum ada renovasi lagi.

"Tadi saya nanya ke para senior disini, ini kurang lebih tahun 93 lah renov-renov kurang lebihnya. Tapi ini juga memang harus dicek lagi karena kepala sekolah yang lainnya sudah pada meninggal," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Pihaknya pun kini akan mengajukan renovasi untuk beberapa ruang kelas, terlebih bangunan tersebut digunakan untuk SMP 1 dan 2.

Baca juga: Sosok Santri yang Tewas Tertimpa Atap Ponpes Ambruk di Situbondo, Baru Ultah ke-13

"Pasundan 1 dan Pasundan 2 itu satu komplek, tapi beda dapodik. Jadi ada beberapa ruangan yang dipakai bersama. Saat kejadian, kebetulan ruang itu sedang digunakan oleh Pasundan 1," kata Hasmulyani.

Pada tahun 2025 ini, lanjut Hasmulyani, SMP Pasundan 2 sudah mendapat bantuan renovasi ruang kelas.

Sementara SMP Pasundan 1 hanya mendapat bantuan renovasi toilet.

"Tapi (kejadian roboh), bukan karena kami sedang mendapatkan bantuan (pembangunan). Alhamdulillah karena kalau bantuan ini sudah ada kunjungan dari fasilitator, pihak pemerintah rutin kesini dari Disdik juga Alhamdulillah kita berjalan dengan sangat baik," ucapnya.

Ia menuturkan, informasi dari pihak kepolisian, bangunan roboh karena dimakan usia.

"Kata pihak kepolisian juga intinya karena bangunannya memang ini sudah lama, intinya bencana saja. Bisa dilihat itu memang kecelakaan dan kebencanaan saja gitu," kata Hasmulyani.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ruang Kelas SMP 1 Pasundan Roboh Akibat Sudah Lapuk, Tak Direnovasi Selama 32 Tahun

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Hilman Kamaludin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved