Kamis, 6 November 2025

Sakit Hati Diejek saat Berduaan Dalam Kamar, Jadi Pemicu Bripda Waldi Bunuh Ibu Dosen EY di Jambi

Mofit Bripda Waldi Aldiyat bunuh ibu dosen EY karena sakit hati diejek saat berduaan dalam kamar di Jambi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA
BRIPDA WALDI - Bripda Waldi, oknum polisi Jambi, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dosen EY bermotif asmara dan manipulasi jejak. EY ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi pada Sabtu (1/11/2025) siang. 

Ringkasan Berita:
  • Bripda Waldi Aldiyat (22), anggota Propam Polres Tebo, membunuh dan memperkosa EY (37), dosen keperawatan di Muara Bungo, Jambi, yang ditemukan tewas di rumah dinasnya pada 1 November 2025.
  • Motif utama pembunuhan adalah sakit hati pelaku setelah ditolak balikan dan dihina dengan kata-kata kasar oleh korban saat berduaan di kamar.
  • Pelaku berusaha mengelabui polisi dengan memakai wig, mencuri mobil serta motor korban, dan merekayasa TKP seolah-olah korban menjadi target perampokan.
 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus oknum polisi tega bunuh pacarnya yang berprofesi sebagai dosen dilaporkan terjadi di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Pelakunya bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Waldi Aldiyat (22), anggota Propam Polres Tebo, Polda Jambi.

Sementara korbannya perempuan berumur 37 tahun berinisial EY.

Ia dosen sekaligus ketua program studi keperawatan di sebuah kampus di Muara Bungo, Jambi.

EY ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi pada Sabtu (1/11/2025) siang.

Adapun hubungan antara Bripda Waldi dan EY saling kenal, bahkan sempat menjalin asmara.

Sedangkan motif kasus ini dipicu sakit hati.

Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham mengungkap, sebelum terjadi pembunuhan, korban dan pelaku sempat berduaan di dalam kamar.

Saat itulah, pelaku merasa sakit hati gara-gara perkataan korban.

Baca juga: Bripda Waldi Rekayasa Tewasnya Dosen Wanita di Jambi jadi Perampokan, Terancam Sanksi PTDH

"Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar," beber AKP Ilham, dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/11/2025).

Meski sudah terungkap motifnya, polisi belum membeberkan perkataan seperti apa yang dilontarkan korban ke pelaku.

Sebelum kejadian, Bripda Waldi juga sempat mengajak korban untuk balikan usai putus.

Akan tetapi, permintaan kembali menjalin asmara ditolak korban.

Hingga kini, jajaran Polres Bungo masih melakukan pendalaman.

Termasuk motif lain di balik tewasnya korban.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved