Minggu, 9 November 2025

Yanni Usulkan Dana Otsus Papua Disalurkan Langsung ke Rakyat untuk Kurangi Risiko Kebocoran Anggaran

Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEPP Otsus Papua), Yanni mengusulkan dana otsus diberikan langsung ke rakyat.

Editor: Wahyu Aji
istimewa
DANA OTSUS PAPUA -  Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEPP Otsus Papua), Yanni mengusulkan dana otonomi khusus (otsus) diberikan langsung ke rakyat. Yanni (berbaju cokelat) berdiri di samping Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025). 

Menurut dia, angka ini tidak relevan lagi setelah Papua dimekarkan menjadi enam provinsi, karena ruang fiskal menjadi semakin terbatas.

"Bagaimana mau mempercepat pembangunan kalau keuangannya tidak memungkinkan? Saya mengusulkan dinaikkan menjadi 6 persen dari DAU nasional. Namun dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara saat ini, kenaikan awal bisa dilakukan di angka 3 persen, agar lebih realistis dan berkeadilan," jelas Yanni.

Kenaikan alokasi dana Otsus ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya mewujudkan keadilan fiskal antar wilayah agar Papua memiliki kapasitas anggaran yang memadai untuk memperkuat layanan publik dan mengatasi ketimpangan.

Kemudian, Yanni juga mengangkat pentingnya memperkuat identitas kultural dan spiritual Papua. 

Ia mengusulkan agar Papua diberi predikat "Tanah Injili yang Diberkati" atau sebutan lain yang memiliki spirit serupa, sebagai penghormatan terhadap sejarah dan karakter masyarakat Papua.

"Di barat ada Aceh dengan sebutan Serambi Mekkah, di tengah ada Bali sebagai Pulau Dewata. Papua yang berada di timur Indonesia juga perlu dikenali dengan identitas yang bermartabat: Tanah Injili yang Diberkati," ujarnya.

Menurut Yanni, sebutan ini tidak dimaksudkan untuk menutup ruang bagi agama lain, tetapi sebagai simbol roh Otonomi Khusus yang menegaskan jatidiri dan kebanggaan masyarakat Papua sebagai bagian dari Indonesia.

"Jadi tiga poin itu yang tadi saya sampaikan ke Mas Wapres, yaitu soal dana otsus dibagi melalui BLT, peningkatan dana otsus, dan terakhir soal Papua sebagai Tanah Injili yang Diberikati," tegasnya. 

Sebagai politisi yang selama 20 tahun mengabdi sebagai anggota DPR Papua, Yanni mengaku telah merasakan langsung dinamika, aspirasi, dan suara hati masyarakat di berbagai daerah.

Dari pengalaman panjang itulah ia menyimpulkan bahwa masyarakat Papua tidak menginginkan perlakuan istimewa, tetapi kesempatan yang adil untuk berkembang dan maju.

Baca juga: Dua Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Ekonomi Papua Dorong Arah Baru Otonomi Khusus

"Masyarakat Papua butuh kesempatan untuk maju. Negara harus memberi ruang dan kepercayaan penuh kepada manusianya. Kalau kita menaruh kepercayaan itu, saya yakin Papua akan berdiri sejajar, bahkan menjadi lokomotif kemajuan di timur Indonesia," kata Yanni.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved