Berita Viral
Guru di Subang yang Pukul Siswa Mengatakan Bahwa Profesinya Bukanlah Musuh dari Anak-anak
Inilah pengakuan Rana Saputra, guru IPS SMPN 2 Jalancagak Subang yang pukul siswanya. Sebut guru bukanlah musuh dari siswa di sekolah
Ringkasan Berita:
- Seorang guru viral setelah memukul siswa yang membolos sekolah dengan lompat pagar
- Guru IPS bernama Rana Saputra tersebut pun mengakui perbuatannya
- Ia pun mengatakan bahwa seorang guru bukanlah musuh dari anak-anak di sekolah
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, seorang guru bersitegang dengan orang tua siswa.
Guru dari SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat bernama Rana Saputra tersebut bersitegang dengan orang tua siswa setelah ia memukul siswanya saat proses penegakan disiplin.
Guru IPS ini menampar siswa berinisial ZR (16) di sekolah setelah upacara bendera, Senin (3/11/2025).
Rana menampar siswanya karena ZR dan tujuh siswanya ketahuan melompat pagar sekolah untuk bolos.
Saat ditemui, Rana menegaskan tujuannya melakukan pemukulan bukan untuk menyakiti, namun sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendidik.
"Saya jujur, saya melakukan pemukulan kepada anak, tapi bukan untuk mencederai," ujarnya saat ditemui TribunJabar.id di sekolahnya, Jumat (7/11/2025).
Ia mengatakan, sebagai guru ia mempunyai batasan-batasan dalam menegakkan kedisiplinan di sekolah.
"Di sekolah itu kadang seolah-olah guru dikesankan menampar atau menghukum berlebihan,"
"Padahal saya punya ukuran, tahu batasnya. Kalau saya sampai melakukan tindakan kriminal, saya siap menerima," ujar Rana.
Ia pun berharap, peristiwa ini bisa jadi momentum bagi semua pihak untuk menghargai peran dan marwah guru di sekolah.
Rana mengatakan, guru bukanlah musuh dari siswa di sekolah.
Baca juga: Rana Penampar Siswa Loncat Pagar Banjir Dukungan, Puluhan Guru Datangi SMPN 2 Jalancagak Subang
"Ini bukan soal siapa yang benar dan siapa yang salah. Tapi mari sama-sama kembalikan kepercayaan kepada guru,"
"Jangan sedikit-sedikit dipidanakan. Guru mendidik itu bukan musuh anak," ujarnya.
Dari kejadian ini, lanjut Rana, ia bakal memperbaiki metode pendisiplinan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Sesuai petunjuk Pak Gubernur, ke depan tidak lagi dengan hukuman fisik. Bisa disuruh mencabut rumput, mengecat, memperbaiki bangku, yang penting anak tetap disiplin," kata Rana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.