Jumat, 14 November 2025

Berita Viral

Di Balik Viral Balita Garut Diduga Dianiaya, Ibu Beri Bantahan, KPAID Tak Temukan Tanda Kekerasan

Fakta di balik video viral yang memperlihatkan potret balita di Garut, Jawa Barat, mengalami lebam di bagian wajah, bukan kekerasan anak.

Kolase foto Tribun Jabar/Sidqi
BERITA VIRAL - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Jabar kunjungi kediaman SA (2) anak yang diduga alami kekerasan, di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025) sore. Sang ibu beri bantahan, SA tidak mengalami kekerasan. 

Lebih lanjut, Indah mengatakan, anaknya memang kerap mengalami nyeri mendadak tanpa sebab yang jelas sebelum viral. 

Menurutnya, kadang muncul lebam di pipi, bengkak di tangan, atau luka ringan di wajah. 

Kondisi tersebut, rupanya kerap muncul setelah anak bangun tidur atau demam di malam hari. 

Namun, nantinya kondisi tersebut, dapat sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan medis.

"Itu kalau lagi kepicu (kambuh) anak ini memang suka megangin lukanya, lagi sariawan juga dikorek-korek sama tangannya, karena aktif anaknya," ungkap perempuan berusia 23 tahun itu.

Indah mengaku, sempat membawa anaknya ke pengobatan alternatif, hasilnya dinyatakan tidak ada tulang yang remuk. 

Setelah dilakukan rontgen di rumah sakit, dokter menemukan adanya patah tulang ringan. 

Meski demikian, anaknya aktif bermain lagi dalam tiga minggu kemudian. 

Indah pun memastikan, semua kebutuhan anaknya dijaga ketat, termasuk makanan dan tidak ada perlakuan kasar dari pihak keluarga.

Baca juga: Kondisi Balita Korban Kekerasan di Garut, Dokter Sebut Keajaiban karena Korban Masih Hidup

3. KPID Jabar Tak Temukan Terjadinya Kekerasan

Sementara itu, fakta lainnya diungkap Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat.

Pihak KPAID Jabar sudah memastikan kondisi anak dengan mendatangi kediaman orang tuanya. 

Dari hasil asesmen, KPAID Jabar tidak menemukan terjadinya kekerasan pada anak. 

Hal tersebut, disampaikan Ketua Forum KPAID Jabar, Ato Rinanto, kepada wartawan setelah mengunjungi kediaman korban, Rabu (12/11/2025) sore.

"Kami menemukan bahwa dari hasil asesmen yang kami lakukan hari ini, kami secara kasat mata tidak menemukan terjadinya kekerasan pada anak," katanya.

Ia mengatakan, satu indikator yang terlihat adalah meski pihaknya tidak membawa psikolog, anak tersebut tampak tidak menunjukkan tanda-tanda trauma. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved