Minggu, 16 November 2025

Longsor di Cilacap

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 3 Korban Longsor di Cilacap, Total 7 Korban yang Telah Ditemukan

Sudah ada 7 orang dari 21 warga Cilacap, Jateng yang hilang saat longsor ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia

Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati
LOKASI LONGSOR - Alat berat saat proses pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih terus berlangsung, Jumat (14/11/2025). Kepala Basarnas Pos SAR Cilacap, M Abdullah menjelaskan, longsoran besar yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam menyapu area seluas kurang lebih 32.000 meter persegi. Sudah ada 7 orang dari 21 warga Cilacap, Jateng yang hilang saat longsor ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia 
Ringkasan Berita:
  • Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga orang dalam pencarian hari ini, Sabtu (15/11/2025)
  • Hari ini total sudah ada enam orang korban longsor di Cilacap, Jateng yang ditemukan
  • Keenam korban yang ditemukan hari ini dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia

TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kembali menemukan 3 orang hari ini, Sabtu (15/11/2025).

Longsor terjadi di dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kamis (13/11/2025) malam.

Sudah ada enam orang yang ditemukan tim SAR gabungan hari ini.

Sementara satu korban lainnya telah ditemukan Jumat (14/11/2025).

Jadi, per Sabtu pukul 19.00 WIB, total sudah ada tujuh orang korban yang ditemukan oleh tim SAR.

Kini, masih ada 14 warga lagi yang masih dalam pencarian.

Bergas Catursasi Penanggungan selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengonfirmasi hal tersebut.

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih berfokus pada pencarian korban.

"Kami masih fokus untuk pencarian korban. Sabtu (15 November 2025), ada 6 yang ditemukan," kata Bergas, dikutip dari TribunJateng.com.

Kini, para korban tengah diidentifikasi nama dan asalnya.

Selain itu, ia juga menuturkan bahwa bantuan untuk warga terdampak longsor sudah diberikan.

Baca juga: 17 Korban Masih Hilang, BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Potensi Hujan di Cilacap

Sebagian warga, ujarnya, masih khawatir untuk pulang ke rumah.

Warga juga banyak yang mengungsi di rumah saudara mereka.

"Logistik tercukupi. Bantuan dari Dinas Sosial (Jateng) juga sudah turun," ujarnya.

Kerahkan Anjing Pelacak

Tim SAR gabungan juga mengerahkan sembilan anjing pelacak atau K9 untuk membantu proses pencarian warga yang hilang.

Unit K9 sendiri di Indonesia menjadi bagian dari Detasemen Anjing Pelacak Polri.

Tak hanya untuk pengamanan atau pencarian narkoba, K9 milik Polri juga kerap diterjunkan untuk melakukan pencarian di tempat bencana.

Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah menuturkan, K9 yang diterjunkan berasal dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jawa Tengah.

"Sembilan anjing pelacak dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jateng serta sembilan alat berat diterjunkan guna membantu proses pencarian di lapangan," ujar Abdullah kepada Tribunbanyumas.com.

Tak hanya K9 saja, tim SAR gabungan juga terjun dengan melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga setempat.

K9 nantinya akan menyisir titik-titik rawan dan memberi tanda saat mendeteksi jejak terkait korban yang hilang.

"Target utama kami adalah seluruh korban bisa ditemukan secepat mungkin," tegas Abdullah.

Pencarian Dibantu Warga

Masyarakat sekitar pun tak tinggal diam saat melihat tim SAR gabungan bekerja mencari para korban.

Mereka membantu pencarian dengan cara menancapkan bambu-bambu di atas material sebagai penanda.

Bambu tersebut ditancapkan di titik-titik rumah korban yang diduga masih tertimbun.

Setiap bambu diberi tanda plastik di ujungnya agar mudah terlihat dari kejauhan.

Baca juga: 17 Korban Masih Hilang, BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Potensi Hujan di Cilacap

Taufik Hidayat, warga setempat menuturkan, penanda bambu tersebut dipasang berdasarkan ingatan warga terkait lokasi rumah yang tertutup material longsor.

Ia mengatakan, penanda tersebut bisa jadi panduan supaya pencarian lebih terarah.

"Harapannya, hari ini tim SAR gabungan bisa melakukan evakuasi dengan petunjuk bambu-bambu yang sudah dipasang," ujarnya, Sabtu siang, dikutip TribunBanyumas.com

Tim SAR pun memanfaatkan penanda tersebut dengan menyisir area, terutama di titik yang berdekatan dengan alat berat.

Pencarian terus dilakukan karena masih ada satu keluarga yang diduga tertimbun dengan kedalaman tanah mencapai tiga hingga delapan meter.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Terus Dilakukan, 6 Korban Ditemukan di Hari Ketiga dan di TribunBanyumas.com dengan judul Inisiatif Warga Bantu Tim SAR, Bekas Rumah Korban Longsor Cibeunying Ditancapi Bambu

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Adi Tri)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved