Kamis, 20 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Gelar Baru 5 Kerabat Keraton Solo usai Terima Kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro

Lima kerabat Keraton Solo mendapat gelar baru setelah menerima kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TERIMA KEKANCINGAN - Sebanyak lima kerabat dalem yang mendapat kekancingan dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro setelah upacara naik tahta atau jumenengan digelar, Sabtu (15/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • PB XIV Hamangkunegoro memberikan kekancingan kepada lima kerabatnya, Sabtu (15/11/2025).
  • Lima kerabat itupun mendapat kenaikan gelar.
  • GKR Timoer mengatakan kekancingan diberikan karena PB XIV Hamangkunegoro tersentuh atas perjuangan kelima kerabatnya.

TRIBUNNEWS.com - Lima kerabat Keraton Solo mendapat gelar baru setelah menerima kekancingan atau surat keputusan Keraton dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Proses penyerahan kekancingan itu berlangsung usai jumenengan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Sabtu (15/11/2025).

Jumenengan adalah upacara adat Jawa kenaikan takhta seorang raja atau penguasa kerajaan.

Lima kerabat tersebut adalah tiga putri dari istri pertama Pakubuwono XIII, yaitu GKR Timoer Rumbai, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.

Serta, dua adik Pakubuwono XIII, yakni KGPH Benowo dan KGPH Dipokusumo.

GKR Timoer mengungkapkan, untuk dirinya dan dua adik Pakubuwono XIII, mendapat gelar Panembahan.

Baca juga: Sosok 5 Kerabat Terima Kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro: GKR Timoer hingga Adik PB XIII

Sementara, GRAy Dewi dan GRAy Ratih menjadi GKR.

"Menaikkan gelar. Dari yang laki-laki Gusti Benowo dan Gusti Dipo mendapat kenaikan menjadi KGPA Panembahan."

"Saya sudah GKR disepuhkan lagi jadi GKR Panembahan Timoer. Gusti Devi dan Gusti Ratih menjadi GKR," jelas GKR Timoer saat ditemui TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).

"Karena maknanya dari saya kan anak tertua. Supaya walaupun beliaunya Raja menghormati saya sebagai suhnya adik-adiknya," lanjut dia.

Dengan begitu, lima kerabat Keraton Solo tersebut berubah gelarnya menjadi sebagai berikut:

  1. GKR Timoer menjadi GKR Panembahan Timoer;
  2. GRAy Devi menjadi GKR Devi;
  3. GRAy Ratih menjadi GKR Ratih;
  4. KGPH Benowo menjadi KGPA Panembahan Benowo;
  5. KGPH Dipokusumo menjadi KGPA Panembahan Benowo.

GKR Timoer menjelaskan pemberian kekancingan terhadap dirinya dan empat kerabat lain sebagai bentuk terima kasih Pakubuwono XIV Hamangkunegoro sebab mereka memperjuangkan agar putra kedua Pakubuwono XIII tersebut menjadi takhta penerus Keraton Solo.

"Beliau tersentuh dengan perjuangan kami untuk mendudukkan beliau sebagai Raja," ungkap GKR Timoer.

Bebadan Baru Masih Digodok

Dalam kesempatan yang sama, GKR Timoer juga mengungkapkan soal bebadan baru Keraton Solo di bawah kepemimpinan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Ia mengatakan pihak Keraton Solo sedang merancang struktur organisasinya.

GKR Timoer menuturkan, bebadan baru ini nantinya diharapkan bisa lebih baik dari sebelumnya.

"Belum, masih digodok terus. Di era ini kami benar-benar ingin semuanya itu lebih baik dari yang terdahulu. Insyaallah begitu menjalankan fungsi-fungsi."

"Kami ingin semua berjalan bersama-sama. Kan ada bebadan yang memang tugasnya untuk berurusan dengan pemerintah," jelasnya.

Sebelumnya, GKR Timoer memastikan bakal dibentuk bebadan baru di bawah kepemimpinan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Ia mengatakan bebadan baru itu dibentuk sesuai keputusan Raja.

"Tentu tidak, karena setiap pemimpin yang baru, mereka akan melantik bebadan atau kepengurusan yang baru sesuai keputusan Raja atau keinginan Raja atau kepentingan Raja, atau beliau-beliau ini dianggap mampu memegang pemerintahan di Keraton," tutur GKR Timoer, Sabtu (15/11/2025), masih dari TribunSolo.com.

Baca juga: Pernah Berseteru, KGPH Benowo dan GKR Timoer Kini Satu Kubu soal PB XIV, Sama-sama Dapat Kekancingan

GKR Timoer pun menyebut bebadan baru akan diumumkan jika sudah jelas siapa saja yang termasuk di dalamnya.

"Sedang kami rancang, nanti akan kami umumkan," pungkasnya.

Jumenengan Gusti Purbaya

Pada Sabtu (15/11/2025), Keraton Solo menggelar prosesi jumenengan Gusti Purbaya menjadi Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Selama acara, Gusti Purbaya mengenakan pakaian kebesaran bernama Ageman Taqwa, berupa beskap berwarna pink fuchsia dipadukan dengan batik bermotif parang Barong.

Pantauan TribunSolo.com, Gusti Purbaya menyampaikan pidatonya sebagai Raja Baru Keraton Solo di Sitinggil.

Dalam pidatonya yang berbahasa Jawa, Gusti Purbaya mengucap sumpah setelah dijumenengkan menjadi Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Ia berjanji akan menjalankan kepemimpinan sebagai Pakubuwono XIV seadil-adilnya berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Solo.

Gusti Purbaya juga berjanji akan berbakti kepada negara dan mendukung Republik Indonesia.

"Saya bersumpah. Satu, akan menjalankan kepemimpinan sebagai Sri Susuhunan berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebenar-benar dan sebaik-baiknya, secara adil seadil-adilnya, dan akan mengayomi siapa pun yang setia ke Keraton Surakarta Hadiningrat dan Rajanya," kata Gusti Purbaya di hadapan publik.

"Kedua, saya akan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan lahir batin, dan berbakti kepada negara," imbuhnya.

Terakhir, ia juga mengucapkan janji akan melestarikan adat dan tradisi Keraton Solo.

"Ketiga, saya akan menjaga kelestarian budaya, tata cara upacara, dan seluruh warisan luhur raja-raja Mataram khususnya para raja di Keraton Surakarta Hadiningrat," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Andreas Chris)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved