Senin, 17 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Pernah Berseteru, KGPH Benowo dan GKR Timoer Kini Satu Kubu soal PB XIV, Sama-sama Dapat Kekancingan

KGPH Benowo dan GKR Timoer sama-sama satu kubu dalam hal Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris
KGPH BENOWO - Adik PB XIII, KGPH Benowo, menghadiri prosesi pengukuhan PB XIV Hamangkunegoro sebagai raja baru, Sabtu (15/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • KGPH Benowo dan GKR Timoer sama-sama satu kubu mendukung Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.
  • Namun, sebelumnya mereka pernah berseteru.
  • Salah satunya adalah soal pengusiran GKR Timoer dari Keputren Keraton Solo.

TRIBUNNEWS.com - Adik Pakubuwono XIII, KGPH Benowo, berada dalam satu kubu dengan putri sulung kakaknya, GKR Timoer Rumbai, soal Pakubuwono XIV Hamangkunegoro menjadi penerus takhta Keraton Solo.

Padahal, keduanya sempat berseteru terkait masalah pengancaman hingga pengusiran Asisten Rumah Tangga (ART) di tempat tinggal GKR Timoer di Keraton Solo atau Keputren.

Pada April 2017 silam, GKR Timoer mengaku mendapat ancaman dari pamannya sendiri, KGPH Benowo, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Tim Lima.

Tim Lima adalah bentukan Pakubuwono XIII atau ayah dari GKR Timoer Rumbai.

"Pressure (tekanan)nya luar biasa. Ancamannya ada, tapi nanti saja lah," ujar GKR Timoer, MInggu (16/4/2017), dilansir TribunSolo.com.

Meski tak merinci ancaman apa yang diterima, GKR Timoer juga mengaku diusir berulang kali oleh KGPH Benowo.

Baca juga: Sosok KGPH Benowo, Persilakan Hangabehi Ikrar di Watu Gilang Jika Ingin Jadi PB XIV, Pernah Ditahan

Padahal, menurut GKR Timoer, secara adat sebagai anak Raja, ia berhak tinggal di Keputren.

GKR Timoer pun menekankan, ia bersedia keluar dari Keputren jika memang ada dasar putusan pengadilan.

"Kalaupun ada pengusiran dan pengosongan harus atas dasar putusan pengadilan," tegasnya.

"Itu yang membuat aparat mundur dan tidak berani mengusir saya lagi," imbuhnya.

Perseteruan itu tidak berhenti sampai di situ.

Pada Oktober 2017, GKR Timoer menyebut KGPH Benowo telah mengusir ART-nya, Sriyatun atau Mbah Atun dari Keputren.

GKR Timoer mengatakan Mbah Atun memang masih tinggal di Keputren, meski ia tak lagi tinggal di sana.

Sebab, atas permintaan GKR Timoer, Mbah Atun tetap berada di Keputren untuk menjaga perlengkapan pribadinya.

"Mbah Atun memang di Keputren untuk menjaga perlengkapan pribadi saya. Saya pun tidak bisa masuk karena dikunci," ungkap GKR Timoer.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved