Pakubuwana XIII Meninggal Dunia
Respons Wali Kota Respati soal Dualisme Keraton Solo: Pemkot Tak Ikut Campur, Singgung Dampak Sosial
Respati Ardi menegaskan Pemkot Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.
Ringkasan Berita:
- Wali Kota Solo, Respati Ardi, memberikan tanggapannya terkait dualisme di Keraton Solo.
- Respati Ardi menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.
- Respati Ardi menyebut, masyarakat dibuat bingung atas kekisruhan yang terjadi.
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat dua kubu yang saling mengklaim sebagai penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta.
Putra bungsu mendiang Pakubuwono XIII, KGPAA Hamengkunegoro, mengukuhkan dirinya menjadi Pakubuwomo XIV menjelang pemberangkatan jenazah ayahnya, Rabu (5/11/2025).
Sementara itu, Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan putra tertua mendiang PB XIII, KGPH Hangabehi, menjadi Pakubuwono XIV penerus takhta Keraton Solo, di Sasana Handrawina, Kamis (13/11/2025).
Di sisi lain, KGPAA Hamengkunegoro telah resmi dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV dalam Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025).
Wali Kota Solo, Respati Ardi, telah memberikan tanggapannya terkait dualisme di Keraton Solo tersebut.
Lantas, apa saja respons Wali Kota Solo?
1. Pemkot Surakarta Tak akan Ikut Campur
Respati Ardi menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.
Pemkot Surakarta tidak akan ikut campur, karena masih banyak hal yang harus diselesaikan.
“Jangan (intervensi). Intinya, masih banyak yang harus kami selesaikan."
"Saya berharap apa pun keputusannya, masyarakat bisa menilai dampaknya, baik bagi budaya, kelestarian, maupun wisata,” ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).
Meski begitu, Respati berpesan agar setiap keputusan mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat luas.
Baca juga: Gelar Baru 5 Kerabat Keraton Solo usai Terima Kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro
“Kami menyerahkan semua kepada Keraton Kasunanan. Itu ranah privat Keraton."
"Keraton, Mangkunegaran, dan lembaga adat harus mengukur dampaknya bagi masyarakat,” jelasnya.
2. Minta Mengedepankan Dampak Sosial
Respati Ardi menyebut, masyarakat dibuat bingung atas kekisruhan yang terjadi.
Ia lantas meminta agar pihak terkait mengedepankan dampak sosial akibat kekisruhan tersebut.
“Masyarakat bingung, masyarakat ingin tahu dampaknya bagi kesejahteraan, budaya, pelestarian. Itu yang dilihat masyarakat. Mohon mengedepankan dampak sosial,” jelasnya, dilansir TribunSolo.com.
Pengangkatan KGPAA Hamengkunegoro Berdasarkan Wasiat
Putri tertua Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, mengungkapkan pengangkatan KGPAA Hamengkunegoro menjadi Pakubuwono XIV, berdasarkan wasiat dari mendiang Sinuhun Pakubuwomo XIII.
“Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Seperti mengulang suksesi PB XIII yang lalu."
"Saya sedih saja Gusti Mangkubumi bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya. Itu saja yang saya sesalkan,” jelasnya.
Menurutnya, suksesi kepemimpinan di tangan KGPAA Hamengkunegoro ini sudah disaksikan sejumlah pejabat pemerintah mulai dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, hingga Wali Kota Solo Respati Ardi.
“Kami sudah bicara. Sebelumnya kami sudah berbicara di depan Gubernur, Respati, dan Bapak Gibran kami sudah berbicara."
"Kami sudah bersepakat untuk ini kan putra mahkota di situ kan kanjeng gusti pangeran putra mahkota. Ketika Gibran datang ke sini kita rapat. Kita sampaikan,” ungkap GKR Timoer.
Baca juga: Keraton Solo Panas Imbas Seteru Putra dari Istri Kedua dan Ketiga PB XIII
Selain itu, ia mengatakan, pengangkatan KGPH Hangabehi atau Mangkubumi telah cacat hukum.
Sebab, kata dia, putra-putri dalem Pakubuwono XIII tidak ada yang hadir dalam prosesi ini.
“Akan tetap dilaksanakan. Ini sudah cacat hukum. Tidak bisa mewakili kami sebagai putra-putri PB XIII karena tidak ada yang hadir kecuali Mangkubumi."
"Dari pihak PB XII yang hadir hanya 6, yang 2 walk out dari 23 yang diundang. Silakan Anda menilai sendiri apakah ini benar dari segi hukum maupun dari segi adat,” paparnya.
Pidato Pakubuwono XIV
KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purbaya telah dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV (PB XIV).
Prosesi pengukuhan putra mahkota KGPH Purbaya atau Gusti Purbaya sebagai raja baru Keraton Solo digelar dalam Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025).
Setelah itu, SISKS Pakubuwono XIV Hamangkunagoro berpidato di depan abdi dalem dan Sentono dalem Keraton Kasunanan Solo setelah mentasbihkan diri sebagai raja.
Dalam pidatonya yang menggunakan bahasa Jawa, PB XIV Hamangkunagoro menyampaikan tiga poin penting dirinya selaku raja.
"Saya, menjabat sebagai Sri Susuhunan di Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebutan Sampean Dalem Ingkang Susuhunan Kanjeng Susuhunan Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama kang Jumeneng Kaping 14," ujar PB XIV Hamangkunagoro dalam pidatonya, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.
Tiga poin penting pidato tersebut diucapkan PB XIV Hamangkunagoro sebagai sumpahnya selaku penguasa Keraton Kasunanan Solo yang baru.
Baca juga: KGPH Purbaya Jadi Pakubuwono XIV, GKR Timoer Bocorkan Program dan Struktur Kepengurusan Keraton Solo
Poin pertama, PB XIV Hamangkunagoro mengatakan dirinya akan menjalankan tugas sebagai pemimpin yang menjaga aturan keagamaan dan tata cara adat secara adil.
"Selanjutnya, saya bersumpah. Satu, akan menjalankan kepemimpinan sebagai Sri Susuhunan berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebenar-benar dan sebaik-baiknya, secara adil seadil-adilnya dan akan mengayomi siapa pun yang setia ke Keraton Surakarta Hadiningrat dan Rajanya," kata PB XIV Hamangkunagoro.
Poin kedua, sebagai raja baru Keraton Kasunanan Solo, PB XIV Hamangkunagoro berikrar akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Poin ketiga, ia berjanji untuk melestarikan adat istiadat dan tradisi Keraton Kasunanan Solo yang telah ada sejak ratusan tahun.
Ia pun memerintahkan untuk para abdi dalem dan keluarga kerajaan untuk ikut melaksanakan tugas masing-masing sebagai upaya untuk kembali membuat Keraton Kasunanan Solo berjaya.
"Sabdaku ini, hendaknya diketahui semua pihak, putra-putri dalem, para sentana dalem, para abdi dalem kraton Surakarta Hadiningrat, dan seluruh masyarakat di manapun berada. Demi Kejayaan Keraton Surakarta Hadiningrat," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dualisme Keraton Solo, Pemkot Tegaskan Tak Akan Intervensi: Itu Ranah Privat Keraton
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Andreas Chris Febrianto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/RESPATI-ARDI-Wali-Kota-Solo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.