Longsor di Banjarnegara
Kisah Eti Terpisah dengan Suami & Anak saat Longsor Situkung Banjarnegara, Akhirnya Ketemu di Posko
Kisah haru Etini warga RT 4 RW 3 Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ringkasan Berita:
- Bencana tanah longsor Situkung, Pandanarum, mengakibatkan dua orang tewas, dua luka, dan 48 rumah rusak berat.
- Etini warga Situkung termasuk korban selamat dari bencana tanah longsor Situkung pada Minggu (16/11/2025).
- Sempat berpisah dengan suami dan anaknya, akhirnya Eti bertemu keluarga di posko pengungsian.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah haru menyelimuti keluarga Etini, warga RT 4 RW 3 Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Etini atau disapa Eti termasuk korban selamat dari bencana tanah longsor Situkung pada Minggu (16/11/2025).
Akibat longsor di wilayah Pandanarum ini, korban tewas terdata dua orang, korban luka dua orang, dan 48 rumah rusak berat.
Sementara itu, sebanyak 26 orang masih dalam pencarian.
Pandanarum adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kalibening.
Tragedi memilukan di Situkung, Pandanarum ini, membekas di ingatan Eti. Pasalnya, ia sempat terpisah dengan keluarganya ketika longsor melanda dusunnya.
Eti pun tak menyangka dirinya bertemu kembali di posko.
Kepada TribunBanyumas.com, Eti menceritakan detik-detik langsor menerjang rumahnya.
Sebelum bencana datang, rupanya Eti sedang menonton televisi bersama keponakannya.
Menurut Eti, hari terlihat biasa saja, tidak ada firasat buruk. Namun, ia sempat mendengar suara gemuruh.
"Waktu itu sekitar jam 2 siang, padahal gak ada hujan. Tapi tiba-tiba saya denger ada suara seperti geluduk mau hujan, terus tiba-tiba di depan udah ramai katanya tanahnya udah longsor," katanya di posko pengungsian, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Daftar Nama 27 Orang Hilang Akibat Tanah Longsor di Pandanarum Banjarnegara Jawa Tengah
Eti menyaksikan langsung bagaimana warga yang berhamburan keluar dan menyelamatkan diri.
Saat itu juga, ia keluar dari rumah bersama adik, keponakan dan kedua orangtuanya.
"Pas saya keluar, orang-orang udah ramai, katanya udah mau ngungsi, jadi saya langsung ikutan lari aja," lanjutnya.
Eti tak sempat membawa harta benda, kecuali pakaian yang melekat di badannya.
"Tidak memikirkan barang, atau pula meraih tas yang biasanya selalu saya bawa," cerita Eti.
Lari ke Hutan Tanpa Suami dan Anak
Pada waktu itu, Eti bersama warga lainnya berlarian ke hutan bersama untuk menyelamatkan diri.
Saat menyelamatkan diri, Eti tak bersama suami dan anak. Ia menceritakan, sang suami tengah bekerja, sedangkan anaknya sedang pergi.
Perasaan was-was pun bertambah. Eti kepikiran suami dan anaknya.
"Tapi pas saya lari itu, saya nggak sama suami sama anak saya. Suami saya lagi kerja di bawah, anak saya juga lagi keluar ke bawah, rasanya udah gak tenang banget, tapi pikiran saya sih pasti mereka selamat, asalkan mereka gak naik ke atas," jelasnya.
Lewati Jalanan Becek
Perjalanan Eti ke hutan pun diwarnai sejumlah kendala. Termasuk kondisi jalanan yang becek, licin, dan menurun.
Meski begitu, Eti bersama keluarga dan warga lain terus berlari hingga tiba di hutan.
Di tengah perjalanan, Eti sempat memikirkan jika dirinya tak selamat dari longsoran.
"Ya Allah, waktu saya lari tanah itu geraknya cepet banget mbak, saya takut nggak selamat."
"Tapi waktu itu saya tetep lari aja yang penting bisa menyelamatkan diri, walaupun pikiran saya kemana-mana karena nggak ada anak, nggak ada suami di samping saya," ungkapnya.
Lega Sampai di Posko hingga Bertemu Suami dan Anak
Eti merasa lega karena ia dan warga lainnya berhasil ditemukan oleh tim SAR dan dievakuasi.
"Jam 5 sore alhamdulillah kita berhasil dievakuasi. Tapi kita jalan ke Desa Pandanarum, ada lah sekitar dua jam. Jadi kita baru sampai di desa itu sekitar jam 7 malam," terangnya.
Sesampainya di desa, barulah ia dan warga lainnya diantar menggunakan mobil menuju ke posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pandanarum.
Di posko, rupanya Eti kembali dilanda rasa senang dan haru, campur aduk. Sebab, ia melihat suami dan anaknya sudah berada di tempat yang sama.
Saat itu, Eti langsung memeluk sosok yang dicintainya sembari menangis.
"Ya Allah, saat melihat mereka saya campur aduk rasanya. Sedih ya senang, karena alhamdulilah keluarga selamat."
"Saya kepikiran terus sejak di lokasi, saya bersyukur juga mereka sehat dan nggak ada yang luka," ucap Eti.
Baca juga: Cerita Korban Selamat dari Longsor di Banjarnegara, Kandang Sapi Jadi Titik Paling Aman
Sementara itu, terkait tempat tinggalnya, Eti mengaku pasrah.
Diketahui, longsor yang melanda wilayah Pandanarum, Banjarnegara pada Minggu kemarin, mengakibatkan adanya korban jiwa. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.
Memasuki hari ketiga pencarian, Selasa (18/11/2025), tim SAR gabungan masih mencari 26 korban longsor yang belum diketahui keberadaannya.
Tim SAR gabungan mesti mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban hilang hari ini.
Dalam proses pencarian, Tim SAR terkendala akses jalan ke Pandanarum yang putus total.
Masih mengutip TribunBanyumas.com, petugas berencana mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan agar bisa dilewati kendaraan roda empat.
Saat ini, jalur ke lokasi longsor Pandanarum hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Sementara itu, Data BPBD Banjarnegara mencatat, longsor merusak 48 rumah.
Dua orang meninggal dunia, serta dua orang lainnya terluka dan dirawat di RSUD Banjarnegara dan Puskesmas Pandanarum.
Gubernur Jateng: Tim Gabungan Fokus Cari Warga
Dalam upaya membantu korban longsor, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menurunkan bantuan logistik dan penyediaan makanan bagi korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum.
Selain bantuan ke warga terdampak, upaya yang dilakukan tim gabungan lintas sektor adalah mengevakuasi warga.
“Tim gabungan saat ini fokus pada pencarian warga yang menyelamatkan diri masuk ke hutan."
"Penanganan sudah dilakukan secara terpadu sejak informasi bencana diterima,” kata Ahmad Luthfi, setelah menemui warga yang mengungsi di Kantor Kecamatan Pandanarum, Senin (17/11/2025).
Dikutip dari jatengprov.go.id, bantuan untuk warga sudah disiapkan, seperti logistik, pangan, peralatan tidur, hingga obat-obatan.
Petugas juga mendirikan posko pengungsian dan dapur umum.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul 1 Korban Longsor Pandanarum Banjarnegara Ditemukan Selamat di Pengungsian, 26 Masih Hilang Kontak
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunBanyumas.com/Farah Anis Rahmawati/Rika Ira)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Lognsor-Banjarnegara121.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.