Senin, 24 November 2025

Anak Gajah Sumatera Mati

Sebelum Mati Anak Gajah Sumatera Bernama Laila Sempat Menjerit Tengah Malam

Untuk mengungkap penyebab kematian tim BBKSDA langsung melakukan nekropsi dan mengambil sampel jaringan guna diuji di laboratorium. Hasilnya diumumkan

|
Editor: willy Widianto
Dok BBKSDA Riau
ANAK GAJAH MATI - Tim dokter hewan BBKSDA Riau saat memantau kondisi gajah Laila beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU — Dunia konservasi di Riau kembali dilanda duka mendalam. Seekor anak gajah Sumatera bernama Laila, yang selama ini menjadi simbol harapan pelestarian satwa liar, ditemukan mati mendadak di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Bengkalis, Riau, Sabtu (22/11/2025).

Baca juga: Cerita Orang Tua yang Anaknya Diserang Gajah Liar di Pekanbaru

Laila, gajah betina berusia 1 tahun 6 bulan, merupakan hasil konservasi dari induk Puja dan gajah jantan Sarma. Ia lahir pada 6 April 2024 dan sejak kecil menjadi perhatian para mahout karena sifatnya yang jinak dan aktif.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menjelaskan bahwa dua hari sebelum kematiannya, Laila tampak kurang aktif, meski masih makan dan minum seperti biasa.

Tim dokter hewan langsung diterjunkan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hasil awal menunjukkan suhu tubuh normal, dan Laila pun diberikan cairan infus serta obat-obatan, sambil dipantau ketat setiap dua jam.

Pada malam 21 November, tidak ada tanda bahaya. Laila masih menyusu dan bergerak seperti biasanya.

Baca juga: Cek Perambahan Koridor Gajah di Seblat, Wamenhut: Tak Ada Toleransi Bagi Perusak Hutan

Namun memasuki dini hari, sekitar 00.30 WIB, Laila tiba-tiba menjerit keras. Ia sempat kembali berdiri dan menyusu setelah diberikan penanganan. Tetapi satu jam kemudian, ia kembali meraung kesakitan.

“Sekitar pukul 05.30 WIB, dalam kondisi terbaring, Gajah Laila dinyatakan sudah mati,” ujar Supartono

Untuk mengungkap penyebab kematian, tim BBKSDA langsung melakukan nekropsi dan mengambil sampel jaringan untuk diuji di laboratorium.

“Kami berharap hasil laboratorium memberi jawaban pasti atas kematian mendadak ini,” tambah Supartono.

Tragedi ini bukan yang pertama. Sebelumnya, seekor anak gajah bernama Tari juga ditemukan mati mendadak di Taman Nasional Tesso Nilo pada September 2025. Tari dikenal sebagai ikon konservasi dan menjadi simbol harapan pelestarian gajah Sumatera.

Pada 21 April 2025, seekor anak gajah bernama Yuni mati pada usia tiga bulan. Yuni ditemukan warga di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau pada 10 Maret 2025, setelah terpisah dari induknya.

Baca juga: Dukung Konservasi Gajah Sumatera, Pertamina Patra Niaga Sediakan Kebun Pakan Seluas 1 Hektare

Dua kasus beruntun ini menambah kekhawatiran publik mengenai kondisi kesehatan populasi gajah Sumatera yang kian terancam.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul 'Kabar Duka, Anak Gajah ‘Laila’ Mati di PKG Sebanga Riau' 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved