Senin, 24 November 2025

Dosen Untag Semarang Meninggal

2 Hari Sebelum Tewas, Kondisi Dosen Untag Menurun, Polisi: Diantar AKBP Basuki ke Rumah Sakit

Polda Jateng beberkan kondisi kesehatan DL sebelum ditemukan tewas pekan lalu. Sebut alami penurunan kondisi kesehatan dan sempat dibawa ke RS

TribunJateng.com/Iwan Arifianto
DOSEN DITEMUKAN TEWAS - Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto. Polda Jateng beberkan kondisi kesehatan DL sebelum ditemukan tewas, pada Senin (17/11/2025) pagi. Sebut alami penurunan kondisi kesehatan dan sempat dibawa ke rumah sakit. 
Ringkasan Berita:
  • DL, dosen Untag Semarang, ditemukan meninggal di sebuah hotel pada 17 November 2025.
  • Dua hari sebelumnya, DL sedang sakit dan sempat dibawa AKBP Basuki ke rumah sakit.
  • Rekam medis menunjukkan kondisi korban: tekanan darah 190 dan gula darah 600, lalu diberi pengobatan sebelum akhirnya meninggal.

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Tengah ungkap kondisi kesehatan Dwinanda Linchia Levi alias DL (35) sebelum ditemukan meninggal dunia.

DL merupakan dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang dan ditemukan tewas di sebuah hotel di Jl Telaga Bodas Raya, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025) pagi.

Korban diketahui pertama kali ditemukan oleh AKBP Basuki (56).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menuturkan, dua hari sebelum meninggal dunia, DL ternyata tengah sakit.

Saat itu, DL dibawa oleh AKBP Basuki ke rumah sakit untuk pengobatan.

"Kami membenarkan bahwa AKBP B ini satu hari sebelum saudari D meninggal sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," ujar Artanto, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menuturkan, hasil rekam medis DL menunjukkan tekanan darah hingga 190 dan kadar gula mencapai 600.

Tekanan darah normal sendiri antara 90/60 hingga 120 mmHg.

Sementara kadar gula mencapai 600 sendiri sudah bisa dianggap darurat medis karena normalnya antara 70-99 mg/dL saat puasa.

"Setelah dilakukan pengobatan di rumah sakit tentunya telah diberikan obat-obat tertentu," ujarnya.

Polisi Periksa Obat yang Ditemukan di TKP

Polisi gelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi tewasnya DL, Sabtu (22/11/2025).

Baca juga: Obat yang Ditemukan di TKP Tewasnya Dosen Untag Diperiksa, Polisi: Penyelidikan Masih Berproses

Dalam olah TKP pada Sabtu (22/11/2025) kemarin, Ditreskrimum Polda Jateng mengambil sejumlah obat-obatan.

Obat-obatan tersebut bakal diperiksa tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng.

Demikian yang disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio.

"Iya kami temukan ada obat-obatan dan barang lainnya, tim Labfor (Laboratorium Forensik) akan cek secara forensik bagaimana isi zatnya," ujarnya.

Mengutip TribunJateng.com, Dwi Subagio masih belum memberikan detail obat apa yang diperiksa.

Dwi menambahkan, TKP lanjutan pada Sabtu kemarin ini merupakan tindakan untuk mendapatkan fakta kejadian secara forensik.

Pada olah TKP kemarin, Polda Jateng melibatkan Tim Labfor.

Ia menuturkan, semua barang bukti sudah diambil untuk diperiksa.

"Semua barang bukti di dalam yang terkait dengan kejadian semua sudah diambil," lanjut Dwi.

Pihaknya juga tengah memeriksa komunikasi antara korban dan AKBP Basuki yang terekam di ponsel keduanya, terutama komunikasi sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

"Jadi penyelidikan masih berproses, kami juga sedang menunggu hasil (autopsi) dari kedokteran forensik, pemeriksaan saksi, dan barang bukti lainnya," terang Dwi.

Selain itu, Dwi menyebut, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah kasus ini ada tindak pidana atau tidak.

"Kami belum bisa memastikan kasus ini ada tindak pidana atau tidak, kami nanti akan memastikannya melalui penyelidikan ini," katanya.

Keluarga ungkap Hasil Autopsi

Korban diketahui pertama kali ditemukan oleh AKBP Basuki (56).

Jenazah DL pun diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Baca juga: Beda dengan Keluarga, Rekan Dosen Untag Semarang Tahu Levi Jalin Hubungan dengan AKBP Basuki

Kerabat korban, Tiwi pun membeberkan hasil autopsi yang diperoleh keluarga secara lisan oleh pihak rumah sakit.

Mengutip TribunJateng.com, tak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh korban.

Namun, jantung korban pecah karena diduga melakukan aktivitas berlebihan sebelum meninggal dunia.

"Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek," ujar Tiwi, Rabu (19/11/2025).

Ia menuturkan, pihak keluarga tak mengetahui apa aktivitas berlebihan tersebut sehingga membuat DL meninggal dunia.

"Kami tidak tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek, ini yang perlu polisi usut tuntas," lanjut Tiwi.

Ia juga mendapat informasi bahwa polisi yang bersama korban di lokasi sempat mengantarkan DL ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.

Dari informasi tersebut, Tiwi menyebutkan bahwa tekanan darah korban tinggi dan gula darah DL juga tinggi.

Dokter, lanjutnya, juga mengimbau DL untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan setelah mengetahui kondisi korban.

"Korban ketika periksa di rumah sakit itu tensi darah tinggi, gula darah tinggi, dilarang aktivitas berlebihan."

"Namun, kenapa DL bisa melakukan aktivitas berlebihan, adanya polisi di lokasi kejadian sebelum korban meninggal perlu diselidiki," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasib Istri AKBP Basuki, Ikut Diperiksa Setelah Suaminya Berhubungan Dengan Dosen Untag

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved