Regenerasi Pelaku Usaha Penting dalam Menjaga Keberlanjutan Sektor Pangan Nasional
Regenerasi yang berjalan tanpa jeda diyakini akan memastikan program ketahanan pangan terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Ringkasan Berita:
- YSPN menegaskan pentingnya regenerasi pelaku usaha muda untuk menjaga keberlanjutan sektor pangan nasional.
- Melalui kegiatan sosial dan pengembangan perikanan di Bogor, YSPN menyalurkan bantuan dan menebar 400 ribu bibit ikan nila.
- Langkah ini diharapkan memperkuat pasokan protein dan mendorong kemandirian pangan masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembinaan terhadap pelaku usaha muda dinilai menjadi kunci menjaga keberlanjutan sumber daya manusia di sektor pangan nasional.
Regenerasi yang berjalan tanpa jeda diyakini akan memastikan program ketahanan pangan terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Pendiri dan Pengarah Yayasan Swatantra Pangan Nusantara (YSPN), Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, saat menghadiri rangkaian kegiatan sosial dan pengembangan perikanan air tawar di Bogor, Jabar akhir pekan lalu.
Baca juga: Mendes Yandri Letakkan Batu Pertama Kopdes Merah Putih dan Tinjau Program BUMDes Ketahanan Pangan
Yayasan Swatantra Pangan Nusantara (YSPN) adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penguatan ketahanan pangan nasional melalui berbagai program, khususnya yang berbasis pada pendidikan dan komunitas lokal.
Sudrajat menegaskan bahwa anak muda harus hadir sebagai motor penggerak masa depan pangan Indonesia.
“Kami memastikan regenerasi terus berjalan dan ada anak muda yang siap melanjutkan program ketahanan pangan,” ujar Sudrajat.
Kegiatan yang digelar YSPN ini merupakan bagian dari komitmen lembaga dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendorong kemandirian masyarakat melalui pemerataan akses pangan.
Program dimulai dengan penyaluran bantuan beras kepada 250 warga kurang mampu dan anak yatim di wilayah Bogor.
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok rentan yang semakin terdampak oleh meningkatnya kebutuhan bahan pokok.
Tidak hanya itu, YSPN juga melakukan kunjungan ke fasilitas pembibitan dan pengolahan ikan nila terpadu di Bogor.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polri Serahkan Bantuan Alat Pertanian dan Bibit ke Petani Malang
Fasilitas tersebut tengah dikembangkan menjadi pusat produksi ikan air tawar yang menggabungkan proses pembibitan, pembesaran, hingga pengolahan produk turunan untuk meningkatkan nilai tambah dan efisiensi produksi.
Puncak kegiatan ditandai dengan penaburan sekitar 400.000 ekor bibit ikan nila di area nursery.
YSPN memperkirakan bibit tersebut dapat menghasilkan hingga 200 ton ikan nila dalam satu kali panen.
"Hasil panen nantinya akan dialokasikan untuk sejumlah dapur program pemerintah guna memperkuat suplai protein bagi masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, YSPN juga mengunjungi Peace Flower Farm di Ciampea, Bogor—salah satu mitra binaan yang dikelola oleh para pembudidaya muda lulusan perguruan tinggi.
Sumber: Tribunnews.com
| Kapolri Respons Soal Banyak Masyarakat Pilih Lapor Damkar Ketimbang Polri, Sempurnakan Layanan 110 |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Jawa Barat Selasa 25 November 2025, BMKG: Seluruh Wilayah Berawan Tebal |
|
|---|
| Fakta Penemuan Kerangka Alvaro: Mengapa Tenjo Berulang Kali Jadi Lokasi Penemuan Jasad? |
|
|---|
| 5 Populer Regional: Wanita Dibunuh saat Salat di Bogor - Update Erupsi Gunung Semeru |
|
|---|
| Timeline 8 Bulan Hilangnya Alvaro, Pamit ke Masjid hingga Diduga Kerangkanya Ditemukan di Tenjo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/REGENERASI-PELAKU-USAHA-Penyebaran-ikan-nila-Peace-Flower-Farm-di-Ciampea.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.