Minggu, 7 September 2025

Fenomena Astronomis Desember 2021 Pekan Kedua: Puncak Hujan Meteor Monocerotid hingga Geminid

Berikut beberapa fenomena astronomis bulan Desember 2021 yang dirilis oleh LAPAN pada pekan kedua, ada Puncak Hujan Meteor Monocerotid hingga Geminid.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Instagram LAPAN
Berikut beberapa fenomena astronomis bulan Desember 2021 yang dirilis oleh LAPAN pada pekan kedua, ada Puncak Hujan Meteor Monocerotid hingga Geminid. 

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,35 tahun.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak awal senja astronomis (50 menit setelah terbenam Matahari) waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur hingga Barat.

Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia mencapai 2,5-2,9 meteor/jam (Sabang hingga P. Rote).

Hal ini karena titik radiannya berkulminasi pada ketinggian 59°-76° di arah utara, sementara intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 3 meteor/jam.

Pastikan cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya di sekitar medan pandang.

Hal ini karena intensitas hujan meteor ini berbanding lurus dengan 100% minus persentase tutupan awan dan berbanding terbalik dengan skala Bortle (skala yang menunjukkan tingkat polusi cahaya, semakin besar skalanya maka semakin besar polusi cahaya yang timbul).

Intensitas hujan meteor ini juga akan sedikit berkurang dikarenakan Bulan yang berada di sekitar zenit saat titik radian sedang terbit.

3. Fase Bulan Perbani Awal: 11 Desember 2021

Fase Bulan Perbani Awall
Fase Bulan Perbani Awal (Edukasi Sains Antariksa LAPAN)

Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.

Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 08.35.33 WIB / 09.35.33 WITA / 10.35.33 WIT.

Sehingga, Bulan perbani awal ini sudah dapat disaksikan sejak terbit saat tengah hari dari arah Timur, berkulminasi di zenit (untuk lintang 6°-7°LS) setelah terbenam Matahari dan kemudian terbenam di arah Barat setelah tengah malam.

Bulan berjarak 386.568 km dari Bumi saat puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Akuarius.

4. Komet C/2021 A1 (Leonard) Melintas Dekat Bumi: 12 Desember 2021

Komet C/2021 A1
Orbit Komet C/2021 A1 (Leonard) saat Melintas Dekat Bumi (Edukasi Sains Antariksa LAPAN)

Komet C/2021 A1 Leonard adalah komet berperiode panjang yang ditemukan oleh G.J. Leonard di Observatorium Mount Lemmon pada 3 Januari 2021.

Periode orbit komet ini mencapai 80.000 tahun dengan kemiringan orbit 132,68° atau bergerak secara retrograd.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan