Kamis, 14 Agustus 2025

NASA Sebut Persentase Asteroid 2024 YR4 Menabrak Bumi di Tahun 2032 Kian Meningkat

Probabilitas tabrakan ke bumi sebesar 3,1% saat ini merupakan tingkat risiko tertinggi dibandingkan dengan batuan angkasa besar lainnya yang dipantau

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Tribunnews / Ilustrasi AI
ILUSTRASI ASTEROID YR4 - Sebuah ilustrasi asteroid YR4 yang mengarah ke bumi yang dibuat menggunakan AI pada Selasa (4/2/2025). NASA pada Rabu waktu setempat (19/2/2025) meningkatkan risiko asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi pada 2032 yang sebelumnya hanya 1.3 persen pada 29 Januari 2025 lalu menjadi 3.1 persen. 

Para astronom memperkirakan bahwa peluang dampak YR4 akan meningkat sebelum akhirnya turun, seiring dengan pengamatan lebih akurat tentang lintasan orbitnya.

Namun, setiap penilaian di atas nol pada Skala Torino sangat jarang terjadi, itulah sebabnya badan antariksa dunia memberikan perhatian khusus pada fenomena ini

Apa yang akan terjadi jika YR4 menabrak Bumi?

ILUSTRASI ASTEROID YR4 - Sebuah ilustrasi asteroid YR4 yang mengarah ke bumi yang dibuat menggunakan AI pada Selasa (4/2/2025). NASA pada Rabu lalu (29/1/2025) mengumumkan potensi asteroid YR4 yang kemungkinan kecil akan menghantam bumi pada tahun 2032 mendatang
ILUSTRASI ASTEROID YR4 - Sebuah ilustrasi asteroid YR4 yang mengarah ke bumi yang dibuat menggunakan AI pada Selasa (4/2/2025). NASA pada Rabu lalu (29/1/2025) mengumumkan potensi asteroid YR4 yang kemungkinan kecil akan menghantam bumi pada tahun 2032 mendatang (Tribunnews / Ilustrasi AI)

 

Meskipun asteroid ini relatif kecil, tabrakan dengan Bumi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terutama jika langsung menghantam sebuah kota.

Jika asteroid ini menabrak Bumi, asteroid seukuran itu bisa menyebabkan ledakan di atmosfer atau bahkan menciptakan kawah dampak, menurut Planetary Society.

Kedua kemungkinan tersebut kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan parah di permukaan tanah, meskipun tidak cukup untuk menjadi peristiwa kepunahan massal.

Jaringan Peringatan Asteroid Internasional telah merilis daftar lokasi dampak potensial, yang sebagian besar mencakup lautan kosong dan wilayah yang tidak berpenghuni atau jarang penduduk di Samudra Pasifik timur, Amerika Selatan utara, Samudra Atlantik, sebagian Afrika, Laut Arab, dan Asia Selatan.

Namun, beberapa lokasi dampak potensial berada di daerah padat penduduk.

Asteroid ini akan tetap terlihat dari Bumi hingga April 2025 yang memberikan para astronom cukup waktu untuk mengumpulkan data menggunakan teleskop darat.

Meskipun asteroid ini tidak akan dapat diamati lagi dari Bumi hingga Juni 2028, Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA akan dapat mempelajarinya dari orbit pada bulan Maret.

"Semakin banyak pengamatan tentang orbit asteroid yang diperoleh, probabilitas dampaknya akan semakin jelas," kata NASA dalam sebuah posting blog terbaru.

"Ada kemungkinan bahwa asteroid 2024 YR4 akan dinyatakan tidak berbahaya sebagai ancaman dampak, seperti yang terjadi pada banyak objek lainnya."

NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) juga berencana mengirim wahana tanpa awak untuk mengamati Apophis dalam beberapa tahun mendatang guna memetakan dan mempelajari permukaannya demi mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang asteroid dekat Bumi.

Ini adalah salah satu dari banyak rencana yang disiapkan oleh lembaga-lembaga tersebut sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk membangun sistem pertahanan guna melindungi umat manusia dari ancaman asteroid dan batuan angkasa lainnya yang masuk.

Pada September 2022, NASA berhasil menunjukkan bahwa memungkinkan untuk menggeser asteroid yang datang ke arah Bumi dengan cara menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid tersebut melalui metode Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART).

Pada Oktober, wahana dari ESA sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan pandangan dekat terhadap sisa-sisa asteroid tersebut.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan