Senin, 6 Oktober 2025

Berita Viral

GEGER Meteor Jatuh di Cirebon hingga 10 Fenomena Astronomi 2025, Ada Gerhana Bulan dan Hujan Meteor

Dentuman di Cirebon disebu-sebut akibat meteor jatuh, sebelumnya BRIN pernah ungkap 10 fenomena astronomi yang bakal terjadi di tahun 2025.

ist/freepik/kolase FB/Instagram @bogordailynews
DIDUGA METEOR JATUH - Media sosial Tiktok dan Instagram dikejutkan oleh beredarnya sebuah video rekaman benda diduga meteor jatuh di dekat ruas tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, hari Minggu malam, 5 Oktober 2025. Benda tersebut kemudian memicu kebakaran di dekat lokasi jatuhnya. Kabar soal meteor jatuh di Cirebon masih simpang siur, berikut penjelasan dan hasil pengecekan lapangan dari Jasamarga, Dandim, BMKG hingga BRIN. Dentuman di Cirebon disebu-sebut akibat meteor jatuh, sebelumnya BRIN pernah ungkap 10 fenomena astronomi yang bakal terjadi di tahun 2025. 

"Indonesia juga akan menyaksikan satu gerhana bulan total pada 7 September 2025. Peristiwa ini dimulai pukul 22.28 WIB hingga 8 September pukul 03.55 WIB," katanya, dikutip dari BRIN.

Fenomena Astronomi 2025:

Okultasi Bintang Beta Taurii
Okultasi Bintang Beta Taurii adalah fenomena astronomi ketika bintang Beta Tauri tertutup oleh bulan. Fenomena ini dapat diamati dari Indonesia pada 11 Oktober 2025. Bintang Beta Tauri adalah bintang raksasa B7 yang terletak di perbatasan antara rasi bintang Taurus dan Auriga. 

Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan total adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra Bumi. Gerhana Bulan total terjadi ketika bayangan umbra adalah bayangan Bumi yang lebih kecil dan lebih tebal. Fenomena ini terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.

GERHANA BULAN TOTAL – Gerhana bulan total terlihat jelas dari langit Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) pukul 01.59 WITA. Bulan tampak merah gelap akibat bayangan bumi, dikenal sebagai blood moon.
GERHANA BULAN TOTAL – Gerhana bulan total terlihat jelas dari langit Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) pukul 01.59 WITA. Bulan tampak merah gelap akibat bayangan bumi, dikenal sebagai blood moon. (Youtube @Info BMKG)

Hujan Meteor Quadrantid
Hujan Meteor Quadrantid adalah fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar di langit malam. Fenomena ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang disebut meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Hujan Meteor Quadrantid dapat terlihat sekitar akhir Desember hingga tengah Januari tahun 2025.

Hujan Meteor Lyrids
Hujan Meteor Lyrids adalah fenomena astronomi yang terjadi setiap tahunnya pada bulan April. Fenomena ini merupakan salah satu hujan meteor tertua yang diketahui. Hujan meteor Lyrids dapat terlihat pada pertengahan bulan April tahun 2025.

Hujan Meteor Eta Aquariids
Hujan Meteor Eta Aquarids adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi melintasi sisa debu komet Halley dan benda-benda luar angkasa lainnya. Fenomena ini paling baik dilihat dari belahan Bumi selatan atau dekat garis khatulistiwa.  Hujan meteor Eta Aquariids dapat terlihat pada pertengahan April hingga Mei tahun 2025.

Hujan Meteor Perseids
Hujan meteor Perseids adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit komet Swift-Tuttle dan melewati puing-puing yang ditinggalkan komet tersebut.  Hujan meteor ini dapat dilihat dengan mata telanjang jika cuaca cerah dan hangat. Hujan meteor Perseids terjadi pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus tahun 2025.

Hujan Meteor Draconids
Hujan meteor Draconids dapat terlihat pada bulan Oktober tahun 2025. Hujan meteor Draconid adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika Bumi melintasi sisa-sisa debu yang ditinggalkan oleh komet 21P/Giacobini-Zinner.  Fenomena ini dinamakan Draconid karena titik radiasinya berada di rasi bintang Draco.

Ilustrasi hujan meteor perseid
Ilustrasi hujan meteor perseid (freepik)

Hujan Meteor Orionids
Hujan meteor Orionids dapat terlihat pada bulan Oktober tahun 2025. Fenomena hujan meteor Orionids terjadi ketika Bumi melewati lintasan komet Halley. Hujan meteor ini berasal dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet Halley.

Hujan Meteor Leonids
Hujan Meteor Leonid adalah fenomena astronomi yang terjadi setiap tahun ketika Bumi melewati puing-puing komet 55P/Tempel-Tuttle. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun dan merupakan salah satu hujan meteor tertua. Fenomena hujan meteor Leonids dapat terlihat pada bulan November tahun 2025.

Hujan Meteor Geminid
Fenomena hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi beberapa kali setiap tahunnya. Hujan meteor Geminid terjadi ketika Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon. Hujan meteor Geminid dapat terlihat pada bulan Desember tahun 2025.

 

Pernyataan Mengejutkan dari Peneliti BRIN: Kemungkian Besar Meteor Ukurannya Cukup Besar

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, turut memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut.

Berdasarkan sejumlah kesaksian dan rekaman CCTV, ia menyimpulkan bahwa benda bercahaya itu kemungkinan besar merupakan meteor berukuran cukup besar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved