Rabu, 20 Agustus 2025

Tahun Baru Islam

Seru hingga Seram, Ini 5 Tradisi Unik di Indonesia Sambut Tahun Baru Islam

Setiap tahunnya, masyarakat di Indonesia selalu merayakan malam pergantian tahun tersebut dengan berbagai tradisi dan ritual.

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Kompasiana
Tradisi Tapa Bisu di Yogyakarta menyambut Malam 1 Suro 

Tahun baru Islam atau satu Suro dirayakan oleh warga Kabupaten Magetan, dengan menggelar tradisi Ledug Suro.

Tradisi ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang dibentuk sesuai rupa lesung dan bedug.

Sedangkan puncak acara tradisi Ledug Suro ditutup dengan ritual andhum bolu rahayu.

Dalam ritual tersebut, Warga saling berebut bolu rahayu yang dipercaya mendatangkan berkah bagi kehidupan.

Roti bolu dipilih karena merupakan jajanan khas Kabupaten Magetan.

3. Festival Tabot di Bengkulu

Festival Tabot dilakukan menjelang tahun baru Islam di Bengkulu
Festival Tabot dilakukan menjelang tahun baru Islam di Bengkulu (Bangka Pos)

Festival Tabot merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Kota Bengkulu dalam rangka memperingati gugurnya Amir Hussain, cucu Nabi Muhammad SAW, di Padang Karbala (Irak).

Perayaan ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo.

Masyarakat kota Bengkulu percaya bahwa apabila perayaan ini tidak mereka selenggarakan maka akan terjadi musibah atau bencana.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila perayaan Tabot ini penuh dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat ritual dan kolosal.

4. Kirab Kebo Bule Kraton Surakarta

Kirab Kebo Bule di Solo, Kamis (15/10/2015) di Satu Suro.
Kirab Kebo Bule di Solo, Kamis (15/10/2015) di Satu Suro. (KOMPAS.COM/ M Wismabrata)

Kirab Kebo Bule merupakan tradisi yang dilakukan Keraton Kasunanan Surakarta untuk menyambut datangnya Bulan Suro atau Muharram.

Dalam kirab ini, sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat yaitu Kebo Bule Kyai Slamet akan diarak keliling kota.

Kebo Bule Kyai Slamet sendiri konon bukanlah sembarang kerbau.

Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan