Rabu, 20 Agustus 2025

Hari Batik Nasional

Jelang Hari Batik Nasional, Yuk Kenali 7 Motif Batik Nusantara Paling Populer

Nah buat kamu yang penasaran dengan jenis motif batik, berikut rangkumannya yang dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber!

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Wahid Nurdin
TribunSolo.com
Aneka Motif Batik di Museum Radya Pustaka, Solo, Sabtu (5/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Perayaan ini berawal dari ditetapkannya batiks sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 silam.

Pada 2 Oktober sembilan tahun lalu, UNESCO, Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

Baca: Postingan Instagram Terakhir Pasha Ungu Sebelum Palu Diguncang Gempa 7,7 SR

Tak hanya itu, UNESCO juga memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia.

Secara etimologi, batik berasal dari Bahasa Jawa 'ambathik'.

Terdiri dari kata amba yang berarti luas dan titik.

Kata tersebut kemudian meluas menjadi batik yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita ikut menjaga dan melestarikan batik.

Salah satu caranya adalah dengan mengenal ragam motif batik Nusantara.

Nah buat kamu yang penasaran dengan jenis motif batik, berikut rangkumannya yang dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber!

1. Motif Sidoasih

Motif Batik Sidomukti
Motif Batik Sidomukti (blogspot.com)

Pertama ada motif sidoasih.

Motif batik satu ini biasanya digunakan sebagai busana pengantin Jawa.

Lantaran filosofinya sangat kental dengan kehidupan berumah tangga.

Motif sidoasih bermakna agar manusia saling mengasihi dan menyayangi antar sesama.

2. Motif Kawung

Motif Batik Kawung
Motif Batik Kawung (blogspot.com)

Selanjutnya adalah motif kawung yang merupakan motif batik tertua di Indonesia.

Dahulu batik motif ini hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan.

Motif ini menggambarkan buah kawung alias buah aren.

3. Motif Mega Mendung

Motif Batik Mega Mendung
Motif Batik Mega Mendung (blogspot.com)

Kemudian ada motif mega mendung yang berasal dari Cirebon.

Motif ini berbentuk awan dan biasanya diperkaya dengan warna-warna gelap seperti biru tua, merah tua dan hijau tua.

Mega mendung merupakan lambang dari masyarakat Cirebon di daerah pesisir yang memiliki sifat lugas dan terbuka.

Motif batik ini dipercaya sebagai akulturasi kebudayaan Tiongkok dan Jawa Barat.

4. Motif Sekar Jagad

Motif Batik
Motif Batik Sekar Jagad (bajubatiksolo.net)

Di urutan ke empat ada motif sekar jagad.

Motif ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sesuai dengan namanya, Sekar Jagad memiliki arti keindahan yang membuat orang terpesona saat melihatnya.

Ada pula yang menyebutnya sebagai peta dunia karena motifnya yang mirip kumpulan pulau.

5. Motif Parang Rusak

Motif Batik Parang Rusak
Motif Batik Parang Rusak (wordpress.com)

Lalu ada motif parang rusak.

Motif batik satu ini memiliki arti yang sangat dalam.

Yaitu gambaran dari pertarungan manusia melawan kejahatan.

Pertarungan yang dimaksud adalah dengan mengendalikan diri dari segala hal buruk sehingga pada akhirnya dapat menjadi manusia bijaksana dan mulia.

6. Motif Sidoluhur

Motif Batik Sidoluhur
Motif Batik Sidoluhur (infobatik.id)

Di urutan ke enam ada motif sidoluhur.

Sama seperti sidoasih, motif ini juga dikenakan oleh pengantin.

Motif ini berisi harapan agar orang yang memakainya mencapai kedudukan yang tinggi sehingga dapat menjadi panutan masyarakat.

7. Motif Sidomukti

Motif Batik Sidomukti
Motif Batik Sidomukti (blogspot.com)

Terakhir adalah motif sidomukti.

Motif ini berasal dari Magetan, Jawa Timur.

Memiliki corak yang khas, yaitu bergambar dasar bambu.

Bermakna sebagai harapan mendapatkan ketenangan lahir dan batin.

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan