Sabtu, 23 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Cipondoh

7 Fakta Lengkap Kecelakaan Maut di Cipondoh, Data Korban Hingga Ini yang Dikatakan Keluarga Korban

AKBP Ojo Ruslan mengatakan ada tiga santri meninggal dan 20 luka-luka akibat kecelakaan tunggal satu unit mobil pick up bernomor polisi B 9202 RV itu.

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma
Sopir pikap yang mengangkut 23 santri di Cipondoh, Tangerang, Banten, terancam pasal berlapis. 

Data sementara menyebutkan tiga santri dari Pesantren Miftahul Huda Semanan meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pikap itu.

Selain korban meninggal dunia, 20 santri lainnya menderita luka berat.

5. Keterangan dari Kepolisian

Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan mengatakan ada tiga santri meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal satu unit mobil pick up bernomor polisi B 9202 RV itu.

Mobil pick up yang mengangkut 23 santri Pesantren Miftahul Huda tersebut, hilang kendali hingga terbalik karena oleng dan menabrak dinding pembatas jalan.

"Tiga santri meninggal dunia. Ada yang meninggal di lokasi kejadian ada juga yang meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit," kata Ojo Ruslan.

Ojo Ruslan menuturkan, 20 santri yang lainnya menderita luka di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan insentif di sejumlah rumah sakit.

Sementara sopir berinisial RFA (18), saat ini juga sedang menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.

"Sopirnya juga masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, kondisinya sudah sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan," kata Ojo Ruslan pada awak media.

Saat ini, ketiga korban meninggal dunia berinisial AM (14), MH (16), dan S (15) telah dibawa oleh keluarganya masing-masing.

6. Kata Keluarga Korban

Tidak ingin kasus berkepanjangan, Keluarga korban kecelakaan maut yang merenggut tiga nyawa santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda di Cipondoh, Kota Tangerang ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Hal itu diucapkan langsung oleh Arief Ramdhani (37) dimana anak sulungnya Raka Al Harist (14) menjadi salah satu korban yang menerima luka cukup parah.

"Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah," ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).

Ia menginginkan, kejadian yang memakan 20 korban luka berat dan ringan tersebut melalui cara kekeluargaaan. Sebab, sopir mobil pikap yang terguling tersebut juga merupakan santri ponpes Miftahul Huda.

Baca: Mimpi Rusmiati Sebelum Peristiwa Meninggalnya Saif Ali dalam Kecelakaan Maut di Cipondoh

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan