Respons Gibran Rakabuming Saat Ada Netter yang Perdebatkan Tahun Kelulusan dan SMA Jokowi
Begini reaksi Gibran Rakabuming saat ada netter yang perdebatkan tahun kelulusan dan SMA Jokowi di Solo.
Begini reaksi Gibran Rakabuming saat ada netter yang perdebatkan tahun kelulusan dan SMA Jokowi di Solo.
TRIBUNNEWS.COM - Gibran Rakabuming ikut berkomentar saat ada warganet yang memperdebatkan di mana Joko Widodo (Jokowi) bersekolah saat SMA dan tahun kelulusannya.
Lewat akun Twitter-nya, @Chilli_Pari, Senin (21/1/2019), putra sulung Presiden RI ikut menanggapi perdebatan mengenai pendidikan Jokowi.
Hal ini bermula dari kicauan pemilik akun Twitter @IreneViena, Sabtu (12/1/2019).
Baca: Jokowi Tampil di Nebeng Boy Bersama Keluarga Gibran, Jan Ethes Sebut Embahnya Artis!
Baca: Jokowi Jalani Debat Capres 2019, Bandingkan Sikap 3 Anaknya, Gibran Rakabuming Paling Mencolok
Baca: Tak Mau Kalah dengan Jokowi, Gibran dan Kaesang Ikut Debat Gara-gara Ini
Pemilik akun itu mengaku rela mati bila benar Jokowi merupakan lulusan SMA Negeri 6 Surakarta antara tahun 1977 sampai 1982.
Menurut dia, SMAN 6 Surakarta baru berdiri pada 1986.
"Jika benar Presiden Joko Widodo adalah mantan siswa SMA 6 Surakarta pada antara tahun 1977 sampai 1982, Saya rela mati sekarang dan masuk neraka," tulis pemilik akun @IreneViena.
"Kok nekad? Ya nekad donk. SMA N 6 Surakarta baru ada tahun 1986. Jadi Jokowi SMA nya dimana?" lanjutnya.
Tak hanya pemilik @IreneViena, akun @albertpanjaitn juga ikut 'memanas-manasi' perdebatan itu.
Ia menulis, bila ada yang bisa membuktikan ijazah SMA Jokowi asli, akun @albertpanjaitn akan memberikan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta.
"Siapa bisa buktikan ijazah SMA 6 Jokowi adalah asli, saya beri hadiah Rp. 100 juta ! Cash ga pake ngutang," tulis akun @albertpanjaitn.
Cuitan kedua netter itu pun segera viral dan mendapat komentar, baik yang bernada hujatan maupun dukungan.
Satu di antaranya dari anak Jokowi, Gibran Rakabuming yang menayangkan, apakah uang Rp 100 juta yang dijanjikan akun @albertpanjaitn, sudah cair.
Pasalnya, Kepala SMAN 6 Surakarta, Agung Wijayanto telah menjelaskan ijazah Jokowi.
Jokowi juga alumnus SMAN 6 Surakarta yang dulu bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
"Ini udah cair belum ya?" tanya Gibran.
Sementara pada cuitan @IreneViena, Gibran cukup berkomentar satu kata untuk menggambarkan @IreneViena yang rela mati bila Jokowi lulusan SMAN 6 Surakarta antara tahun 1977 sampai 1982.
"Sadis," tulis Gibran.
Cuitan dan reaksi Gibran ini menuai beragam respons beragam dari netter.
Penjelasan Kepala SMAN 6 Surakarta Soal Ijazah dan Tahun Kelulusan Jokowi

Kepala SMAN 6 Surakarta, Agung Wijayanto menjelaskan, SMAN 6 Surakarta dahulunya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
Sekolah didirikan pada 26 November 1975 pada era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Syarief Thayeb.
Selain di Solo, lanjut Agung, dalam SK Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembukaan SMPP juga dilakukan di Kabupaten Wonosobo dan Purwodadi.
"Kemudian sekolah (SMPP) menerima murid angkatan pertama baru tahun 1976. Angkatan pertama itu, termasuk di dalamnya Pak Jokowi," kata Agung dikutip dari Kompas.com.
Seiring perkembangan waktu, pada 1985, SMPP berubah nama menjadi Sekolah Menengah Utama Tingkat Atas dan kemudian berubah menjadi SMAN 6 Surakarta sampai sekarang.
Perubahan nama sesuai dengan surat keputusan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0353/0/1985.
"Pak Jokowi lulus tahun 1980. Maka logis kalau ijazahnya Pak Jokowi bunyinya tidak SMAN 6 Surakarta. Ijazahnya Pak Jokowi masih SMPP," ungkap Agung.

Kenangan Guru Jokowi
Ssejumlah guru SMA Presiden Jokowi, Satriani dan Daryatmo, menceritakan pengalaman mereka saat mengajar Jokowi saat SMA.
Beberapa sifat yang berkesan bagi kedua mantan guru Jokowi tersebut adalah sosok Jokowi yang pendiman, rendah hati dan sederhana.
Satriani, guru kimia Jokowi semasa SMA, menjelaskan, nilai pelajaran Kimia Jokowi terbilang bagus.
"Pak Jokowi adalah anak IPA dan nilai kimianya bagus," kata Satriani kepada TribunSolo.com, Jumat (1/4/2016) di Karanganyar, Jawa Tengah.
Selain Satriani dan Daryatmo, Sudadi juga mengungkapkan kenangannya saat mengajar orang nomor 1 di Indonesia itu.
Sudadi mengajar Jokowi selama satu tahun.
Ketika itu, Jokowi duduk di kelas III SMA.
Kemudian Jokowi lulus pada tahun 1980.
"Pak Jokowi kalau sekolah duduknya mesti selalu di depan," kata Sudadi, dikutip dari Kompas.com.
Sudadi mengatakan, Jokowi tergolong murid yang rajin dan pandai.
Meski banyak teman-temannya di sekolah yang nakal, tetapi Jokowi tak pernah ikut-ikutan nakal.
"Teman-temannya itu banyak yang nakal. Tapi Pak Jokowi tidak ikut-ikutan (nakal)."
"Beliau orangnya rajin belajar, kalem dan pandai," ungkap pria yang 28 tahun mengajar di SMAN 6 Surakarta.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)