Efek Berbahaya dari Vape atau Rokok Elektrik, Merusak Paru-paru hingga Jantung

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini muncul tren rokok elektrik atau vape di Indonesia.

Banyak yang menganggap bahwa vape atau rokok eletrik ini tidak berbahaya seperti rokok tembakau.

Ternyata anggapan tersebut keliru.

Baca: Foto Scan 4D ini Diambil Ketika Seorang Ibu Hamil Merokok, Perhatikan Perubahan Reaksi Janin

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan tidak ada rokok, baik tembakau maupun vape yang aman dikonsumsi.

Sifat adiktif yang terkandung dalam rokok elektrik atau vape ternyata memiliki dampak yang cukup mengkhawatirkan.

Berikut Tribunnews rangkum efek penggunaan rokok elektrik pada tubuh, dikutip dari Mens Journal pada Jumat (25/1/2019).

1. Lebih sedikit karsinogen daripada rokok biasa

Sebuah penelitian memang menunjukkan rokok vape mampu menurunkan risiko terkena papacran racun dan karsinogen.

Uap yang keluar dari vape tidak berbahaya, kandungan bahan kimianya juga jauh lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau.

Namun, para pengguna hanya menghisap vape pada bagian atas dan ini bahan kimia yang diserap akan lebih banyak.

Mengisap vape hingga tetes terakhir menimbulkan masalah kesehatan baru.

"Ketika vape kering (mengisap hingga tidak ada cairan tersisa di dalam) untuk dipanaskan dan menghasilkan uap, maka pembakaran tersebut akan memicu munculnya sejumlah racun," kata Jonathan Foulds PhD, professor di bidang ilmu kesehatan masyarakat dan psikiatri yang mempelajari para perokok dan konsumen produk tembakau di Penn State University.

2. Merusak paru-paru

Sebuah studi besar tahun lalu pada Annual Review of Public Health menemukan bahwa pengguna vape juga membuat tubuh terpapar racun dan partikel ultrafine level tinggi yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru serta penyakit kardiovaskular.

3. Membuat gigi kuning