Sabtu, 16 Agustus 2025

Puteri Indonesia 2019

Malam Ini Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Ada 3 Dokter 1 PNS dari 39 Finalis

Malam pemilihan Puteri Indonesia 2019 akan digelar Jumat (8/3/2019) malam ini, ternyata ada tiga dokter dan satu PNS dari 39 finalis.

Editor: Fathul Amanah
INSTAGRAM/@officialputeriindonesia
Berikut link live streaming Final Puteri Indonesia 2019 yang akan disiarkan secara langsung di SCTV, Jumat (8/3/2019) pukul 20.00 WIB. Miss Universe 2018, Catriona Gray pun akan hadir. 

Ada lagi finalis Puteri Indonesia 2019 berprofesi sebagai dokter, yakni Riski Savina Akbar (24).

Wakil Sulawesi Tengah ini adalah seorang dokter yang aktif dalam melalukan pemeriksaan kesehatan, memberikan edukasi tentang pencegahan secara promotif dan preventif di desa-desa terpencil yang ada di Kota Palu.

Menjaga dan melestarikan lingkungan ke arah yang lebih baik sesuai yang tercantum dalam pasal UU no 23 tahun 1997 menjadi fokusnya.

Berdasarkan pengalamannya ketika ia dan tim puskemas berkunjung ke desa-desa terpencil mendapati 10 penyakit terbanyak yaitu penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti ISPA, diare, dan DBD.

Hobi: Membaca

Pecinta film Avangers

3. Veronika Peny Laba

Finalis satu ini juga merupakan dokter muda yang terpilih mewakili Kalimantan Tengah di ajang Puteri Indonesia 2019.

Adalah Veronika Peny Laba dikenal Vero wanita berusia 25 tahun.

Vero dengan profesi dokter ini juga memiliki kesenangan di bidang tarik suara khususnya musik klasik dan jazz.

Sebagai seorang dokter, pengabdiannya terhadap kesehatan di masyarakat sudah menjadi panggilan hidup.

Vero banyak melakukan analisis dan evaluasi terkait isu kesehatan yang ada di masyarakat sehingga dengan ditambahnya tanggung jawab sebagai seorang Puteri Indonesia Kalimantan Tengah 2019, Vero memfokuskan advokasi ini lebih detail.

Menurut data WHO, Asia Pasifik menanggung 75% dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbesar diantara 30 negara wilayah endemis.

Hingga tahun 2018 kasus DBD khususnya di Kalimantan Tengah masih tinggi.

Ia melakukan evaluasi ke Puskesmas di Palangka Raya didampingi lurah, kepala Puskesmas dan TNI Babinsa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan