Jumat, 12 September 2025

Didi Kempot Meninggal Dunia

Didi Kempot Tinggalkan Kesan Pribadi Pada Kaesang, Menolak Uang Royalti Kaos Bergambar Lord Didi

Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terkesan dengan pribadi Didi Kempot.

TribunStyle.com/Instagram @didikempot_official @kaesangpangarep
Didi Kempot, Kaesang Pangarep 

"Kalau saya melihat kegiatan almarhum (Didi Kempot) yang seabrek-abrek luar biasa itu, dengan aksi kemanusiannya yang luar biasa, kemungkinan kecapekan sebagai pencetus itu sangat mungkin," ungkap Antonia Anna.

Jadi sebelumnya, mungkin almarhum sudah ada pencetusnya, tapi tidak sempat dikendalikan, kontrol ke rumah sakit, dokter, atau sudah konsultasi tapi waktu itu belum berat.

"Kondisinya masih stabil, sehingga tidak perlu pengobatan dan lainnya. Atau kondisi stabil kemudian karena kecapekan menjadi tidak stabil. Jadi kecapekan menjadi sebagai pencetus," katanya.

Atau memang sebenarnya beberapa hari ini, almarhum sudah mulai ada gejala seperti serangan jantung dan sebelumnya sudah mengalami tidak enak badan.

‎Antonia Anna kembali menjelaskan, gejala serangan jantung itu sendiri ada yang tidak jelas dan ada yang jelas.

Gejala serangan jantung‎ yang tidak jelas itu misalnya, saat dicek EKG (elektrokardiogram) hasilnya masih normal, dicek enzim jantungnya masih normal.

Oleh sebab itu, kata Antonia Anna, untuk menyikapi hal seperti itu caranya, mempertajam seseorang ada kemungkinan serangan jantung atau tidak.

"Artinya harus waspada diri. Waspada itu harus introspeksi diri. Misalnya, saya ini merokok atau tidak, saya ini punya darah tinggi tidak, saya punya kencing manis tidak, kolesterol saya bagaimana? Saya olahraga atau tidak, saya stres atau tidak," katanya.

‎"Dan satu lagi faktor yang penting, saya ada faktor keturunan tidak. Jadi harus instropeksi, kebanyakan orang mengabaikan. Mereka merasa, ah saya masih muda, nggak mungkin, saya tidak ada keluhan jadi nggak mungkin," ucapnya.

Padahal, lanjut ‎Antonia Anna, di dunia kedokteran ada istilah yang namanya silent kill‎er.

Dia mencontohkan, orang hipertensi atau darah tinggi sebagian besar tidak ada keluhan.

Begitu juga, orang yang kencing manis (diabetes) sebagian besar tidak ada keluhan.

‎"Keluhan itu baru mulai timbul apabila, tensi dan gulanya sudah tinggi sekali," katanya.

Oleh sebab itu, banyak faktor resiko yang sifatnya silent. ‎Jadi orang hanya instrospkesi diri berdasarkan gejala, itu salah dan sudah terlambat.

"Kalau kita menunggu gejala timbul, sudah terlambat. Apalagi usia almarhum sudah 53 tahun. Padahal laki-laki biasanya 40 tahun dianjurkan untuk check up kesehatan," kata ‎Kepala Departemen Kardiovaskular di Universitas Pelita Harapan dan Pusat Jantung Rumah Sakit (RS) Siloam Lippo Village itu.

(Feryanto Hadi)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Didi Kempot Menolak Uang Royalti saat Kaesang Pangarep Produksi Kaos Bergambar Lord Didi, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/07/kisah-didi-kempot-menolak-uang-royalti-saat-kaesang-pangarep-produksi-kaos-bergambar-lord-didi?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan