Kasus Jerinx SID
Fakta Pledoi Jerinx Terkait Kasus Ujaran Kebencian, Singgung Ancaman hingga Kritik Ketua IDI Bali
Banyak hal yang disampaikan oleh Jerinx SID dalam pledoinya dalam lanjutan sidang kasus ujaran kebencian yang menjeratnya.
Editor:
Willem Jonata
"Itu ketakutan saya yang selalu saya pikirkan setiap detik di rutan selama tiga bulan ditahan," ucap Jerinx.
"Ini kan banyak yang bermain di belakang kasus ini, banyak pihak yang inin menjatuhkan saya dan keluarga saya," katanya.
Air Suci Dari Sang Bunda
Jelang sidang, Jerinx sempat diperciki air suci (tirta) oleh Ida Rsi Bujangga sang bunda.
Usai diperciki tirta, Jerinx pun memohon doa restu dengan mencium kaki ibundanya.
Penggebuk drum band Superman Is Dead (SID) itu pun menyatakan senang dengan kehadiran ibundanya.
"Senang sekali. Saya anak tunggal, punya ibu cuma satu ya senang sekali. Dukungan yang sangat bagus untuk hari ini. Semoga diberikan jalan," ucapnya.
Dalam perkara dugaan ujaran kebencian ini, Jerinx akan menjalani sidang dengan agenda pembacaan nota pembelaan (pledoi).
Nota pembelaan diajukan, setelah pada sidang sebelumnya, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntutnya dengan pidana penjara selama tiga tahun.
Dokter Tirta dapat tekanan
I Gede Ari Astina alias Jerinx SID secara blak-blakan mengatakan salah satu saksinya yakni dokter Tirta mendapat ancaman.
Hal itu Jerinx SID sampaikan dalam lanjutan sidang beragendakan pledoi terkait kasus ujaran kebencian yang menjeratnya sebagai terdakwa di PN Denpasar, Selasa (10/11/2020).
Menurut Jerinx, ancaman tersebut datang ketika dokter Tirta hendak menjadi saksi yang meringankannya dalam sidang beberapa minggu lalu.
"Minggu lalu sebenarnya kawan disikusi saya yakni dokter Tirta, baru tiba di Bali. Saya memang sering berdiskusi dengan beliau di media sosial dan disaksikan ribuan orang," ujar Jerinx SID dalam sidang yang disiarkan secara live, Selasa (10/11/2020).

"Minggu lalu beliau ingin hadir menjadi saksi yang meringankan saya di persidangan. Namun oleh Dokter Putra Suteja, ketua IDI Bali, beliau ditelepon, ditekan, diancam untuk tidak datang kemari, untuk tidak boleh membantu saya dan ikut campur," jelasnya.