Hay Tje Unggah Ulang Video soal Perseteruan Fuji dan eks Karyawan, Tasyi Athasyia Beri Pesan Menohok

Tasyi Athasyia Komentari Kasus Fuji

Baca juga: Buntut Laporan Pencemaran Nama Baik, Tasyi Athasyia Minta Publik untuk Bersabar Menunggu Kebenaran

Lewat unggahan di Instagram Story @tasyiiathasyia, Tasyi memberikan komentarnya soal kasus yang kini menimpa Fuji.

"Tadi kan aku buat TikTok terus keluar berita, salah satu artis katanya ada karyawannya belum bayar gaji."

"Aaah mulai, mulai nih, akhirnya artisnya ini klarifikasi, bukan nggak mau bayar gaji, tapi gaji (tertunda) karena karyawannya keluarnya nggak mau secara baik-baik," ucap Tasyi.

Wanita yang mendapat julukan Queen of Home Cooking itu sempat membaca komentar yang diberikan warganet dalam kasus perseteruan Fuji dengan eks karyawannya tersebut.

Tasyi sapaan akrabnya, beranggapan bahwa Fuji akan bernasib sama seperti dirinya yang kala itu disalah-salahkan oleh warganet.

"Terus aku bacain kan komen-komennya, aduh kasihan pasti sama nih kayak gue, disalah-salahin, padahal salah karyawannya gitu kan," imbuhnya.

Baca juga: Dapat Intimidasi dan Ancaman Kekerasan dari Pihak Tasyi Athasyia, eks Karyawan Akui Trauma

Ternyata anggapan Tasyi itu pun salah.

"Nggak ternyata, kalau yang ini masyarakatnya ternyata waras semua, pada ngomong 'semangat ya ini, harusnya karyawan ini keluarnya baik-baik, apa sih dikit-dikit spill-spill'," ungkapnya.

Wanita 31 tahun itu lantas membandingkan kasus Fuji dengan kasusnya saat berseteru dengan mantan karyawannya.

"Kalau gue udah karyawannya jahat, dia yang kabur, kita yang nyamperin, kita yang mau gaji dibilangnya kita intimidasi."

"Udah diajak umrah, udah diajak jalan-jalan ratusan juta, tetep yang salah siapa? aku," bebernya.

Baca juga: Dipolisikan Tasyi Athasyia, Mister King Berharap Mediasi, Akui Tak Niat Mencemarkan Nama Baik

Hal itu diutarakan Tasyi bukan bermaksud untuk mengadu nasib antara dirinya dengan mantan kekasih Thariq Halilintar itu.

"Bukan untuk adu nasib ya, tapi ini pelajaran hidup, karena memang omongan manusia itu tidak bisa kita jadikan standar kebenaran."

"Karena pada dasarnya kalau orangnya benci sama kita mau kita bener nih kaga bakal didenger, mau gue udah ngeprint bukti belum aja tuh gue upload tuh kelakuan si karyawan," paparnya.