Kabar Artis
Ariel Tatum Ungkap Alasan Ingin Childfree, Lebih Tertarik Adopsi Anak
Artis peran Ariel Tatum mengungkapkan alasannya berkeinginan untuk childfree. Ia mengaku lebih terbuka akan adopsi anak.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
"Aku jadi banyak berpikir, kalo memang aku gak menemukan pasangan hidup yang tepat kayaknya lebih baik aku ngurusin anak-anak ini yang sudah terlanjur ada di dunia ini dan enggak mendapatkan hak atau kesempatan yang sebenarnya mereka layak dapatkan," tambahnya.
Terakhir, Ariel Tatum tak men-judge wanita yang sudah memiliki anak adalah wanita egois.
Namun prinsip childfree dirasa adalah prinsip yang paling ideal dengan diri Ariel Tatum.
"Aku ga bilang mereka yang punya anak memikirkan ego mereka sendiri. Tapi i think that's more ideal for me gitu," jelas Ariel Tatum.
Sebagai informasi, Ariel Tatum sudah merasakan gangguan kesehatan mental sejak usia belasan tahun.
Ariel Tatum divonis mengidap Borderline Personality Disorder (BPD), dimana gangguan kesehatan mental serius yang mempengaruhi perasaan dan cara berpikirnya.
Semenjak mengidap BPD, Ariel Tatum jadi kesulitan membangun hubungan dengan orang lain, karena emosinya yang tidak stabil.
Ariel mengakui gangguan kesehatan mental BPD nya itu, masih terus mengganggu kesehariannya. Terkadang kondisi itu kembali dan dia terus berusaha untuk mengembalikan dirinya ke titik nol.
Ariel mengatakan, selama lima tahun ia mengkampanyekan tentang kesehatan mental dengan berbagi pengalaman, ia juga masih berusaha melewati waktu untuk bisa berdamai dengan gangguan kesehatan mentalnya.
"Aku mengkampanyekan kesehatan mental, aku kasih tau orang praktekan self love dan lainnya, di tengah itu aku melewati challenging dalam hidup, terus berusaha membuat diri aku ke titik nol ketika emosi aku sedang tinggi," kata Ariel Tatum yang ditemui di acara 'Mendengar Jiwa' di Post Bloc Jakarta, di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2024).
"Jadi aku lalui semuanya bukan dengan santai-santai, tapi terus berusaha untuk bisa berdamai dengan semua ini," sambungnya.
Namun, Ariel sudah punya metode penyembuhan diri ketika BPD itu sedang muncul atau kambuh.
Ia berusaha mengolah emosinya, dengan berusaha mengetahui kapasitas dirinya di posisi tertentu.
"Kuncinya harus tahu kapasitas diri aku seperti apa, kemampuan aku buat bersosialisasi, kapan dimana harus kerja, istirahat, dan lainnya supaya tidak burn out atau ada dititik aku capek dengan semuanya," jelasnya.
Ariel berusaha membuat jurnal kegiatan dari Senin sampai Sabtu, mencatat dengan rinci apa saja yang ia lakukan, serta menemukan sebuah formula untuk bisa menormalkan diri dengan cara, tidak menerima pekerjaan di hari Minggu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.