Baim Wong dan Paula Verhoeven
Respons Paula tentang Tudingan Penyakit Kronis, Sambil Menangis: Terus Dibom dengan Isu Dasyat
Respons Paula Verhoeven merespons tentang tudingan penyakit kronis yang disebut-sebut masuk dalam putusan cerai dengan Baim Wong.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
Khususnya tentang tuduhan perselingkuhan.
"Pertama gini, kalau saya sebagai lawyer memberikan pandangan secara hukum. Tapi dalam konteks yang lain pertanyaannya bagaimana kita merespons. Kita bisa merespons secara diam atau secara terbuka, kalau misal ditanggapi terus akan tidak baik pada anak-anak," terang Alvon.
"Apalagi yang namanya netizen ini tidak berbicara tentang simpati tapi tentang angka-angka, baik click bait, hoaks macem-macem lah muncul nah ini paling berbahaya,"
"Semisal ini akan click bait untuk kepentingan ekonomis ini kan paling berbahaya. Jadi bagaimana Paula harus merespons, kalo menurut saya dia harus terukur. Mana hal yang sebenarnya tidak bersinggungan dengan anak. Nah yang bersinggungan dengan anak, itu yang akan kita respons. Terutama respons secara hukum," tambahnya.
Menurut Alvon, semua putusan yang bocor ke publik termasuk tentang penyakit sebenarnya bukan putusan yang utuh.
Hal ini membuat publik hanya menyimpulkan dari pihak masyarakat. Padalah putusan yang bocor bisa saja tidak sesuai fakta persidangan.
"Yang menarik, baru-baru ini muncul, padahal yang namanya putusan itu hanya didapat oleh kedua belah pihak. Tapi memang ke depan akan di-publish."
"Parahnya, itu diambil sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan fakta persidangan."
"Dan kemudian orang berasumsi 'oh ternyata begini'. Karena informasi ini tidak utuh. Ini makanya kita minta dong ke aparat yang berwenang. Kan ini jadi isu publik," terang Alvon lagi.
"Karena kita menduga ada pelanggara kode etik, makanya kita ke komisi yudisial," terang Alvon.
Alvon menerangkan, tuduhan hingga isu ini bisa panjang ke ranah Mahkamah Agung jika terus digoreng.
Sementara Paula Verhoven mendengar hal tersebut, hanya meneteskan air mata.
Paula akhirnya mengungkapkan jika dirinya hanya ingin berdamai.
"Pengennya damai aja, semua berakhir baik-baik," terang Paula.
"Seperti pengacara bilang, dengan kita diam kan sudah meredam. Ternyata enggak redam juga. Terus dibom dengan isu yang makin lama makin dasyat."
"Aku udah di titik, dengan aku berdiri di Komisi Yudisial menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada perselingkuhan. Tapi setelah itu, ada lagi perselingkuhan itu banyak, ada zina, bukan muhrim dibahas lagi," tegas Paula.
(Tribunnews.com/ Siti N)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.