Kabar Artis
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke KPAI, Diduga Lakukan Kekerasan Psikis terhadap SA
Ingin beri efek jera, Ahmad Dhani akan melaporkan psikolog Lita Gading yang diduga telah melakukan kekerasan psikis terhadap putrinya, SA.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Musisi Ahmad Dhani akan melaporkan psikolog Lita Gading yang diduga telah melakukan kekerasan psikis terhadap putrinya, SA.
Adapun bukti terkait dugaan tersebut berupa video yang diunggah di media sosial Lita.
Kuasa hukum Dhani, Aldwin Rahadian mengatakan, Lita akan dilaporkan terkait Undang-undang Perlindungan Anak.
"Hari ini saya bersama Pak Dhani dan Bu Mulan untuk melaporkan ke KPAI atas dugaan pelanggaran terhadap perlindungan anak sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang nomor 35 tahun 2014."
"Jadi ada indikasi beberapa akun yang salah satunya itu ada akun Lita Official, Lita Gading," ungkap Aldwin, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (9/7/2025).
Dari bukti unggahan Lita, Aldwin menyebut sang psikolog seolah membenarkan tindakan bullying terhadap putri Ahmad Dhani.
"Ya di situ kita melihat, di video yang beredar di masyarakat, itu menampilkan foto anak di bawah umur, juga kemudian nama anak, atas nama SA, yang memprovokasi persoalan-persoalan orang tuanya," jelas Aldwin.
"Seolah-olah membenarkan netizen mem-bully anak yang bersangkutan," ujarnya.
Hal itu, kata Aldwin merupakan pelanggaran terhadap hak-hak anak.
"Dan ini sangat melanggar, bukan hak anak, ini melanggar hak anak dalam perlindungan hak anak mendapatkan privasi, hak anak untuk tidak diliput oleh media, dipublikasi, apalagi berdampak pada psikososialnya," papar Aldwin.
Aldwin lantas membeberkan sejumlah ancaman pidana bagi Lita Gading.
Baca juga: Ahmad Dhani Sebut Al Ghazali Marah Besar Shafeea Ahmad Dibully, Mau Lapor Polisi Tapi Tak Bisa
"Ada ancaman pidanya di Undang-undang perlindungan anak."
"Begitu pun ada ancamannya di Undang-undang ITE," bebernya.
Lebih lanjut, Aldwin menegaskan ada hak dari anak yang harus dilindungi.
Aldwin menyoroti tindakan Lita yang diduga melanggar privasi SA.
Bahkan hal itu dapat disebut sebagai kekerasan psikis.
"Ini bukan hanya persoalan anak Ahmad Dhani, tapi anak Indonesia, masyarakat harus tahu harus diedukasi."
"Tidak boleh hak-hak privasinya dilanggar, tidak boleh dieksploitasi, baik itu identitasnya, baik itu melakukan kekerasan, itu kan ada fisik ada psikis," jelasnya.
"Ini masuk dalam kategori psikis," imbuhnya.
Dhani melalui kuasa hukumnya menegaskan, dirinya ingin memberi efek jera kepada Lita.
Lebih lagi, Lita merupakan seorang yang memiliki pendidikan tinggi.
"Nggak boleh ini ke depan terjadi lagi hal-hal seperti ini. Perlu ada efek jera.
"Apalagi yang berbicara orang-orang yang punya tingkat pendidikan tinggi," paparnya.
KPAI Buka Suara soal Ahmad Dhani Serang Maia Estianty, Berharap Anak Tidak Terlibat
Di sisi lain, sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) buka suara soal Ahmad Dhani yang menyerang mantan istrinya, Maia Estianty.
Hubungan antara Ahmad Dhani dan Maia Estianty dikabarkan kembali memburuk usai pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali.
Unggahan video Ahmad Dhani di akun YouTube pribadinya disebut-sebut sebagai pemicunya.
Postingan Ahmad Dhani itu mengungkap keburukan Maia Estianty yang disebut berisi fitnah dan ghibah.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra ikut menanggapi aksi Ahmad Dhani tersebut.
Jasra Putra pun berharap anak-anak tidak terlibat dalam konflik kedua orang tuanya.
"Kita berharap bagi KPAI berharap setajam apa pun konflik serumit apa pun situasi keluarga," kata Jasra, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (9/7/2025).
"Kita berharap anak tidak terlibat gitu ya."
"Anak dipastikan terjaga dari informasi-informasi yang tidak perlu gitu ya," paparnya.
Jasra Putra mengatakan bahwa peran kedua orang tua sangat penting bagi anak.
Menurutnya, orang tua yang sudah bercerai harus tetap kompak demi anak.
Baca juga: Ditemani Mulan Jameela, Ahmad Dhani Ngadu ke KPAI Bela Anak-anaknya, Singgung Perannya sebagai Ayah
"Dan bahkan bagi anak sendiri menginginkan kedua orang tuanya karena tokoh keduanya itu kan tidak bisa digantikan antara satu yang lain gitu ya," ujar Jasra.
"Tokoh ibu sangat penting gitu ya, tokoh bapak juga sangat penting atau sama pentingnya."
"Jadi kedua-duanya harus saling mengisi, saling apa? Saling memberikan kasih sayang gitu walaupun dalam situasi yang sudah bercerai gitu ya."
"Jadi saya kira di sinilah prinsip kepentingan terbaik bagi anak, prinsip perlindungan anak gitu ya," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yurika/Indah Aprilin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.