Cara Candra Darusman Dorong Generasi Muda Kembangkan Inovasi dan Kreasi Lewat Buku dan Lagu
Candra Darusman memperkenalkan dua karya sekaligus, bertepatan perayaan ulang tahunnya ke-68 tahun, pada 21 Agustus 2025.
Penulis:
Fauzi Nur Alamsyah
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musikus Candra Darusman memperkenalkan dua karya sekaligus, bertepatan perayaan ulang tahunnya ke-68 tahun, 21 Agustus 2025.
Pertama berupa buku bertajuk “Invisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan”.
Kedua berupa single baru berjudul “Salah Sendiri”.
Candra Darusman menyebut buku yang ditulis bersama Agung Setiyo Wibowo ditujukan untuk generasi muda Indonesia, terutama mereka yang lahir antara 1997–2012.
Adapun, inovasi dan kreasi merupakan dua konsep utama yang diperkenalkan dalam buku ini.
Baca juga: Candra Darusman Sebut DJKI Resmi Keluarkan Putusan Soal Performing Rights dalam Konser Musik
Kedua konsep utama itu digambarkan sebagai roda, yang harus terus berputar agar bangsa mencapai kemakmuran.
“Dan sepeda ini bisa membawa kencang perjuangan Indonesia untuk mencapai kesejahteraan,” kata Candra dalam peluncuran buku dan single yang digelar di HighScope Indonesia, Jakarta Selatan pada Kamis (21/8/2025).
Buku terbaru yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia menjelaskan secara inovasi dan kreasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui empat langkah strategis yaitu penciptaan, perlindungan, pemasaran, dan penjualan.
Agung Setiyo Wibowo menyebut, buku yang ditulis bersama Candra tersebut disajikan dengan gaya komunikatif dan ilustratif.
"Saya pribadi, bekerjasama dengan Om Chandra membuat saya terinspirasi sebagai milenial untuk berupaya agar karya-karya yang saya hasilkan tidak hanya menyenangkan ego saya, tapi juga ada impact-nya kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Agung.
Selain buku, Candra juga memperkenalkan single terbaru berjudul “Salah Sendiri” yang melibatkan kolaborasi dengan penyanyi asal Sri Lanka, Umaria, berduet dengan Ikke Nurjanah.
Lagu ini juga menampilkan musisi Dwiki Dharmawan (kibor) dan Barry Likumahuwa (bass).
Kolaborasi lintas negara tersebut berawal dari inisiatif Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Tobing, serta Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Prof. Jayanath Colombage.
“Suatu saat, Ibu Dubes kita di Sri Lanka menelepon saya, kira-kira setahun yang lalu. Beliau mengatakan bahwa mereka ingin menjalin dunia musik antara Indonesia dengan Sri Lanka,” kata Candra.
Menurut Candra, lagu ini menjadi bentuk pertukaran budaya antara kedua negara.
“Menariknya, Umaria punya nenek moyang dari Indonesia,” ungkapnya.
Ia menegaskan, lewat karya ini musik dapat berperan sebagai kreasi inovatif sekaligus sarana diplomasi antarnegara.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pertukaran budaya dan diplomasi kreatif melalui musik,” pungkas Candra.
Dihadiri Banyak Tokoh: Mbak Tutut Luncurkan Buku Memoar, Begini Impresi Bamsoet |
![]() |
---|
DPR Akan Panggil Menkum hingga LMKN Hari Ini untuk Bahas Polemik Royalti Musik |
![]() |
---|
Adi Adrian Klarifikasi Soal Royalti Ari Lasso, Jumlahnya Puluhan Juta, Ini Respons Sang Penyanyi |
![]() |
---|
Royalti dan Pengakuan Lewat HAKI Beri Harapan bagi Musisi Jalanan |
![]() |
---|
Carut-marut Royalti Musik di Indonesia, Sistem Digital Diyakini Jawab Keluhan Musisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.