Givri Taj Akui Dangdut Musik yang Sulit, Harap Gen Z Bisa Mewarisinya
Pandangan Givri, musik dangdut penyanyi butuh kemampuan teknik tinggi sekaligus menjadi identitas masyarakat Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyanyi dangdut Givri Taj membagikan pandangan soal makna musik dangdut yang diakui sulit dipelajari.
Givri juga merasa dangdut bukan sekadar genre musik hiburan, melainkan sebuah warisan budaya.
Pandangannya, musik dangdut penyanyi butuh kemampuan teknik tinggi sekaligus menjadi identitas masyarakat Indonesia.
“Menurut aku dangdut itu musik yang paling susah dipelajarin. Tapi kalau kita udah tau cara bernyanyinya dangdut itu, semua genre kita bisa nyanyiin," ujar Givri saat ditemui di studio TVRI, Jakarta Pusat, belum lama ini
"Jadi dangdut itu buat aku adalah sumber pemasukan juga,” terusnya.
Baca juga: 10 Lagu Populer Hamdan ATT, Selamat Jalan sang Legenda Dangdut
Bagi Givri, dangdut begitu lekat dengan kehidupan orang Indonesia. Ia menilai tanpa dangdut, nuansa musik di Tanah Air terasa tidak lengkap.
“Karena di Indonesia ya kan kalau nggak nyanyi dangdut nggak afdol,” tutur Givri.
Givri Taj mulai dikenal publik setelah menjadi juara 4 di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) musim keenam tahun 2009.
Sebelum meniti solo karier, Givri juga sempat bergabung sebagai personel grup vokal 5 Bidadari.
Sebagai penyanyi solo, Givri merilis sejumlah single, salah satunya yang cukup populer adalah Disini Tuh Ga Sakit.
Selain dangdut, Givri juga mengeksplorasi genre lain seperti pop Melayu. Beberapa lagunya antara lain Makan Batu, Pulang Ke Hatiku, hingga Ayo Kita Goyang yang sempat ia recycle.
Pada 2024, ia melakukan comeback dengan mengganti nama panggung dan merilis dua single baru di bawah naungan Elite Music Management, salah satunya Harapan Cinta yang ia tulis sendiri.
Givri mengaku khawatir dengan perkembangan dangdut di era sekarang. Ia melihat warna asli dangdut semakin jarang muncul dalam karya baru.
Cengkok khas yang menjadi identitas dangdut, menurutnya, lebih sering ditemui di lagu-lagu lama yang masih dibawakan oleh penyanyi muda.
“Harapan lagu dangdut apalagi generasi muda sekarang semoga warna dangdut asli itu tetap bisa kita nikmati sampai detik ini," terang Givri.
Langkah Pertama Dio dan Sahal: Gen Z Memulai Perjalanan Perbankan Berkah dengan BCA Syariah |
![]() |
---|
Penumpang Kereta Didominasi Anak Muda, KAI Bangun E-Sport Center di Stasiun Gambir Jakarta |
![]() |
---|
Curhat Artika Sari Devi Hadapi Tantangan Besar Jadi Ibu Gen Z dan Gen Alpha |
![]() |
---|
Dari Layar Gawai ke Peradaban: Transformasi Wakaf di Tangan Gen Z |
![]() |
---|
Tanggung Firsta Yufi Amarta Sejak Menyandang Puteri Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.