Banjir di Denpasar Bali
Rumah Nana Mirdad Jebol Diterjang Banjir Bandang Bali: Air Datang seperti Tsunami
Melalui media sosialnya, Nana Mirdad mengungkap kondisi rumahnya yang tak luput dari serangan banjir Bali. Ia sedih.
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang di Bali menyisakan kesedihan bagi artis Nana Mirdad. Tembok rumahnya jebol.
Meski mengabarkan dirinya selamat, ada hal yang membuatnya pilu.
Baca juga: Usai Dituding Tak Mau Bayar Paylater, Nana Mirdad Pergoki Bagasi Mobil Tiba-tiba Terbuka saat Parkir
Nana Mirdad memang tinggal menetap di Bali bersama keluarga kecilnya dengan Andrew White.
Melalui media sosialnya, Nana Mirdad mengungkap kondisi rumahnya.
Putri dari artis Lydia Kandou dan aktor Jamal Mirdad ini mengatakan kondisinya aman.
"Teman-teman subuh-subuh sudah pada chat, tanya keadaan rumah," tulis Nana Mirdad dikutip dari Instagram Stories Rabu (10/9/2025) malam.
Baca juga: Banjir Bali Renggut 9 Jiwa: Ada yang Baru Mulai Hidup, Ada yang Berakhir Saat Menolong
Nana Mirdad mengaku sedih melihat Bali lumpuh akibat banjir.
"Sedih banget dengar kondisi Bali yang lumpuh di mana-mana akibat banjir," tulisnya.
Nana Mirdad mengakui jika rumahnya tak luput dihampiri banjir.
Apakah rumahnya yang lokasinya di pinggiran sungai, aman dari banjir?
"Rumahku di pinggir sungai tapi rumah aku gak apa-apa, air sungai naik tapi gak sampai ke rumahku," jelas Nana.
Hanya saja, menurut Nana, air sempat membuat kondisi rumahnya berubah.
"Cuma memang rumah tembok aku ada yang jebol karena air sungainya," sambungnya.
Banjir Datang Tiba-tiba: Air Datang Seperti Tsunami

Pada unggahannya juga, Nana Mirdad ungkap air banjir datang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan terlebih dahulu.
"Semua teman-teman bilang kalau air datang seperti tsunami. Nggak ada warning, tiba-tiba air sudah deras dan masuk ke rumah-rumah. Semoga ini nggak akan pernah terjadi lagi, stay safe semuanya," tutupnya.
Pada unggahan lainnya, Nana Mirdad mengaku dirinya tidak menyangka banjir bisa melanda Bali.
Nana mengatakan saat dirinya hendak terbang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun adiknya, serta menjenguk sang ayah, Jamal Mirdad pada Selasa (9/9/2025), hujan turun tidak begitu deras.
"Jujur nggak nyangka banget banget, karena pas aku take off kemarin dari Bali, hujannya nggak gede. Kok bisa tiba-tiba deras seharian dan semua air sungai meluap," tulis Nana Mirdad di Instagtam Storiesnya.
Tangis Pilu Nana Mirdad

Tak hanya kondisi rumah, Nana Mirdad menangis pilu karena kondisi rumahnya itu.
Ia tetap merasa sedih lantaran tempat Kodi, kuburan anjing Nana Mirdad ikut terbawa arus banjir.
"Dan aku juga sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi, karena, salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga," ungkapnya.
Tak lupa, kakak Naysila Mirdad itu turut mendoakan masyarakat Bali yang terdampak banjir.
"My prayers, untuk teman-teman semua di Bali yang rumah atau tempat usahanya terdampak besar akibat banjir ini," ujarnya.
9 Orang Meninggal, 2 Warga Hilang akibat Banjir

Hujan yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) menyebabkan banjir di Pulau Dewata.
Ada 127 titik banjir yang terjadi di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem.
Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menuturkan, menuturkan, per 17.30 WITA, ada 9 korban meninggal dunia yang sudah dilaporkan.
Selain itu, masih ada dua warga yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
"Total korban meninggal dunia capai 9 orang. Dan dalam pencarian 2 orang," ujarnya, dikutip dari Tribun-Bali.com.

Ia menuturkan, warga yang terdampak juga saat ini tengah berada di tempat pengungsian yang didirikan di sejumlah titik.
Wali Kota Denpasar Siapkan Status Darurat Bencana
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, sudah siap untuk menetapkan status darurat bencana terkait banjir di wilayahnya ini.
Saat ditemui ketika meninjau banjir di Pasar Kumbasari, IGN Jaya Negara menuturkan, pihaknya saat ini sedang berfokus pada evakuasi warga terlebih dahulu.
"Sekarang kami evakuasi dulu. Nanti akan buat status darurat bencana," paparnya, dikutip dari TribunBali.com.
Ia menuturkan, di daerah Kesiman Kertalangu air mencapai atap rumah.
"Bahkan ada anak yang di atas plafon karena airnya tinggi," kata Jaya Negara.
Status darurat bencana, lanjut Jaya Negara, akan dijadikan dasar untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.